Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKRETARIS Jenderal Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Denny Sanusi mengatakan perlu upaya bersama melakukan pencegahan dan deteksi dini agar konflik di luar negeri tidak merembet ke Indonesia.
Denny mengatakan, saat ini di luar negeri, khususnya di Timur Tengah, dikhawatirkan akan merembet ke Indonesia, sehingga perlu upaya pencegahan yang serius dari pemerintah dengan dukungan dari masyarakat.
"Kita optimistis yang namanya ‘Arab Spring’ yang kemarin terjadi itu tidak akan terjadi di Indonesia. Keyakinan ini berdasarkan suatu analisis dan sekaligus apa yang ada di rakyat Indonesia, karena di Timur Tengah tidak ada yang namanya ormas (organisasi kemasyarakatan) apalagi ormas keagamaan. Yang ada paling ormas kepemudaan seperti ormas olahraga dan lainnya," kata Denny, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/7).
Menurut dia, bangsa Indonesia ini sungguh luar biasa karena memiliki banyak sekali ormas keagamaan yang sebagian besar ormas Islam dan juga ormas-ormas lainnya, tetapi hubungan antarormas dan masyarakatnya sendiri ini juga sangat baik.
“Karena perbedaan-perbedaan seperti etnis dan adat istiadat itu telah disatukan oleh para 'founding fathers' kita waktu awal kemerdekaan dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika, adanya Pancasila dan juga ada NKRI," tuturnya.
Baca juga: Polri Bakal Gandeng KPK Usut Aliran Dana Skandal Joko Tjandra
Dia meyakini bahwa para pemuka agama, khususnya dari komunitas Islam, akan maksimal untuk mencegah hal-hal yang mengarah kepada konflik berkepanjangan, seperti yang terjadi di Timur Tengah itu agar tidak sampai terjadi di Indonesia.
“Kita juga di LPOI ada yang namanya lintas agama, karena kami terdiri atas 14 ormas Islam dan 6 ormas keagamaan lainnya. Ada ormas Katolik, Buddha, Hindu, yang kesemuanya bekerja bersama,” ujarnya.
Keberadaan LPOI dengan 20 ormas lintas agama itu atau di tingkat provinsi ada yang namanya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) itu memiliki fungsi yang sangat vital.
“Dan tugas kami menyelesaikan konflik-konflik yang ada di daerah masing-masing. Konflik-konflik yang bernuansa agama dan bernuansa sektarian. Dan menurut kami fungsi-fungsi itu memang sudah berjalan efektif dan itu terjadi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Denny berpesan kepada pemerintah untuk tetap bekerja sama dengan ormas-ormas yang ada bisa membantu pemerintah dalam hal menjaga perdamaian dan kerukunan di Indonesia.
"Ada semacam ungkapan bahwa kita harus menanamkan cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman. Hal seperti itulah yang harus ditanamkan. Jadi kalau ada orang-orang yang mau merongrong NKRI, kita akan terpanggil. Karena kita kaitkan cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman,” ucap Denny.
Ia berpendapat bahwa masyarakat Indonesia sendiri terkenal dengan gotong-royongnya. Dari Sabang sampai Merauke yang banyak sekali suku, etnis dan juga agamanya dapat hidup dengan rukun. Dan hal ini, katanya, tidak terlepas dari warisan para 'founding father' yang merangkum semua perbedaan itu ke dalam Bhineka Tunggal Ika dan ke dalam wadah Pancasila.
“Hal itu sudah terbukti dan kita rasakan keberadaan Pancasila memperkuat dan mempersatukan kita di NKRI dari Sabang sampai Merauke. Kita khususnya umat Islam sendiri sudah melaksanakan itu, saya ambil contoh di LPOI ini yang terdiri dari 14 ormas Islam, sebagian besarnya yaitu 11 ormas itu lahir sebelum Indonesia merdeka dan ikut berjuang untuk merebut kemerdekaan,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada pemerintah jangan hanya memerlukan ormas ketika ada insiden atau kejadian tertentu saja dan setelah itu ditinggal. Oleh karena itulah ia mengapresiasi langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang sudah berjuang luar biasa dengan ide pembentukan Gugus Tugas Pemuka Agama beberapa waktu yang lalu.
“Kerja sama yang berkesinambungan ini yang sebenarnya kami tunggu-tunggu selama ini. Kerena pada dasarnya upaya pencegahan itu artinya harus ada hubungan yang kesinambungan antara pemerintah dan ormas keagamaan. Sehingga dengan elemen-elemen masyarakat yang ada, potensi radikalisme, potensi kekerasan dapat secara dini dideteksi. Sehingga dengan adanya sinergi ini kita ada kerja sama yang berkesinambungan,” katanya. (OL-15)
TERORIS merupakan ancaman serius yang setiap saat dapat membahayakan keselamatan bangsa dan Negara serta kepentingan nasional.
BNPT akan melakukan asesmen terhadap sejumlah bangunan yang terkait gelaran Piala Dunia U-20 di Jakarta seperti Gelora Bung Karno dan sejumlah hotel yang akan dijadikan lokasi menginap pemain.
BNPT melakukan pengamanan di Jakarta khususnya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sehubungan dengan diselenggarakannya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menandatangani nota kesepahaman, memorandum of action (MOU)
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengingatkan mahasiswa Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) siap membantu PT Pertamina (Persero) untuk melakukan identifikasi ancaman nonfisilk faham radikalisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved