Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMANFAATAN teknologi informasi merupakan sebuah solusi yang dapat dimanfaatkan partai politik untuk tetap bisa melakukan kaderisasi di tengah pandemi covid-19. Pasalnya, proses kaderisasi ideologi parpol tidak bisa terhenti hanya karena pandemi.
Tingkat elektabilitas parpol untuk pemilu mendatang sangat dipengaruhi oleh efektifitas program kaderisasi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi saat menjadi narasumber dalam acara Forum Webinar Diskusi Denpasar12 yang diinisiasi oleh Partai NasDem, di Jakarta, Rabu (1/7).
Baca juga: Tujuh Fraksi Setujui RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga
"Partai harus mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai solusi proses sosialisasi dan kaderisasi politik di tengah pandemi. Penetrasi masyarakat ke dunia digital semakin tinggi," tutur Burhanudin.
Menurut Burhanudin, saat ini televisi sudah tidak lagi menjadi pilihan utama masyrakat dalam mencari informasi. Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap langkah dan strategi partai dalam memilih media yang paling tepat untuk melakukan sosilaisasi tentang ideologi partai.
"Saat ini semua stasiun televisi terancam memiliki kehilangan pengaruh. Masyarkat sudah mulai berpindah ke gadget dan internet," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Burhanudin juga memaparkan data pengguna sosial media di Indonesia. Facebook masih menjadi medsos dengan pengguna terbanyak mencapai 57,6 juta pengguna. Diikuti Youtube dengan 43,2 juta pengguna, Instagram 29,8 juta pengguna, serta Twitter 1,4 juta pengguna.
"Oleh karena itu kader partai harus didorong untuk kretif memaksimalkan teknologi internet. Dari sisi usia, pengguna internet terbanyak berada di usia 40 tahun ke bawah. Tentu parpol bisa menjadikan ini sebagai target pemilih," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Majelis Tinggi Partai NasDem yang juga Pengawas ABN NasDem Lestari Moerdijat menjelaskan kembali tentang konsep ideologi dan garis besar pikiran-pikiran Partai NasDem kepada peserta yang mengikuti jalannya Forum Diskusi Denpasar12 secara daring. Rerie menyebut NasDem membawa konsep restorasi yang bertujuan untuk memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945.
"Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia," paparnya.
Rerie menjelaskan bahwa NasDem akan terus konsiten mengusung tema restorasi dalam perjalanan politik NasDem. Syarat utama restorasi adalah perubahan mendasar, menyeluruh dan terpadu, melibatkan populasi besar dengan pengerahan energi berpikir yang kuat dan terarah dan berjangka waktu panjang.
"Restorasi bukan jalan pintas melainkan sebuah gagasan ide, sikap dan perilaku," tuturnya. (OL-8)
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka sudah berjalan baik.
Gunjingan banyak orang bahwa NasDem adalah partai pragmatis, lagi medioker, sebenarnya dilandasi dua alasan mendasar.
Presiden Prabowo Subianto bisa fokus pada program strategis nasional yang dihajatkan langsung kepada kebutuhan dasar rakyat.
Partai NasDem mendesak dialog konstitusional untuk menyikapi pemisahan pemilu nasional-lokal. DPR dan Pemerintah didesak untuk tidak lagi membenturkan putusan MK dengan UUD.
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
REVISI Undang-Undang PPMI harus mempertimbangkan perlindungan menyeluruh yang responsif gender dan prinsip-prinsip HAM bagi para pekerja migran Indonesia (PMI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved