LEMBAGA Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menilai tanggung jawab dan tantangan Polri ke depannya bakal lebih berat.
Hal itu diungkapkan di Hari Bhayangkara ke-74, Rabu (1/7).
“Memang kalau kita lihat tugas berat polisi, kita sadar bahwa tugas Polri itu semakin besar. Tantangan Polri akan semakin berat karena memang tugas yang akan dihadapi Polri hampir di segala sisi. Semua kehidupan masyarakat bersinggungan dengan polisi,” tutur Direktur eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan, kepada Media Indonesia, Rabu (1/7).
Menurutnya, seluruh sisi kehidupan masyarakat tidak bisa lepas dari tugas polisi sebagai pelindung masyarakat. Apalagi di tengah adanya pandemi covid-19, Edi menganggap peran Polri sangat dibutuhkan.
Guna menjawab tantangan tersebut, Edi menilai Polri harus meningkatkan kinerja jajarannya. Mereka harus siap kerja keras agar kinerja maksimal dalam melayani publik.
“Pokoknya Polri harus siap 24 jam dibutuhkan masyarakat, untuk memenuhi harapan masyarakat, yang saat ini semakin kritis,” tuturnya.
Adanya kasus hak asasi manusia (HAM) yang masih macet pada proses hukumnya juga menjadi peringatan terhadap Polri untuk meningkatkan profesionalitas dalam menghadapi suatu kasus. “Sepanjang ada laporan, ada pelanggaran HAM, kalau ada indikasi HAM ya dilaporkan,” ungkapnya.
Selain itu, Edi menyebut Polri banyak dipuji dalam penegakan hukum yang profesional dalam bidang pemberantasan premanisme, narkoba, terorisme, dan kejahatan transnasional lainnya. Namun demikian, kinerja di bidang-bidang itu masih bisa ditingkatkan lagi.
“Untuk itu, dibutuhkan semangat dan kinerja yang semakin profesional, moderen supaya semakin dipercaya oleh masyarakat,” tegasnya. (P-2)