Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Istana Tegaskan Terapkan New Normal Secara Hati-Hati

Dhika Kusuma Winata
06/6/2020 17:05
Istana Tegaskan Terapkan New Normal Secara Hati-Hati
Pekerja tenant merapikan tokonya di salah satu pusat perbelanjaan dalam persiapan new normal(Antara/Fransisco Carrolio Hutama Gani)

KANTOR Staf Kepresidenan (KSP) menyatakan pemerintah menerapkan kebijakan dengan kehati-hatian terkait pemberlakuan masa kenormalan baru (new normal).Sebelum memasuki kenormalan baru, tahapan transisi dengan pembukaan sebagian aktivitas publik dan ekonomi diterapkan secara cermat untuk menghindari potensi melonjaknya kembali kasus covid-19.

"Pemerintah berhati-hati sekali dalam memasuki new normal. Semua indikator, variabel dihitung dengan sangat matang sektor-sektor mana yang dibuka terlebih dahulu dan yang dibuka belakangan. Kita tidak ingin seperti Korea Selatan yang mengalami gelombang kedua kemudian yang sudah longgar dikembalikan," kata Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu (6/6).

Menurut Donny, pembukaan aktivitas publik seperti transportasi, tempat ibadah, pasar, serta pusat perbelanjaan sudah selektif dengan memperhatikan faktor risiko penularan dan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga : Kasus Positif Covid-19 Tambah 993, Pasien Sembuh Tambah 464

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga sudah mengumumkan pembukaan sembilan sektor ekonomi di wilayah hijau yang minim risiko. Sembilan sektor yang ditetapkan akan dibuka kembali yakni pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.

"Memasuki new normal bukan sesuatu yang seperti membalikkan telapak tangan. Banyak kendala pasti, maka itu monitoring menjadi sangat penting. Pemerintah sangat berhati-hati agar ekonomi bisa bergulir tapi kesehatan masyarakat tidak dikesampingkan. Jadi ini bisa berjalan paralel tanpa meninggalkan satu dan lainnya," ujarnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik