Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Kepala Daerah Wajib Pahami Kenormalan Baru

Emir Chairullah
03/6/2020 05:10
Kepala Daerah Wajib Pahami Kenormalan Baru
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan pemaparan melalui video conference (vidcon).(ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian mengajak seluruh gubernur, bupati, dan wali kota berperan aktif dalam menata kehidupan kenormalan baru yang produktif dan aman di tengah pandemi covid-19. Pemerintah daerah harus bangkit dan memahami tatanan baru tersebut.

Oleh karena itu, Tito mengharapkan para kepala daerah mulai memikirkan strategi, kreasi, dan inovasi dalam menghadapi kenormalan baru. “Saya mengajak seluruh kepala daerah untuk berperan dalam menata kehidupan normal baru yang produktif dan aman di tengah pandemi covid-19. Pemerintah daerah harus bangkit dengan memahami tatanan baru tersebut,” kata Tito saat video conference dengan para kepala daerah, kemarin.

Ia mengajak kepala daerah berinovasi berupa mengadakan lomba pembuatan video menyongsong kehidupan kenormalan baru di tengah pandemi covid-19. Video yang dilombakan memuat simulasi inovasi kehidupan kenormalan baru di tujuh sektor, yaitu pasar tradisional, pasar modern seperti mal, supermarket, dan minimarket, transportasi umum, restoran, hotel, tempat wisata, serta pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

“Ketujuh sektor tersebut dipilih karena sering bersinggungan dengan masyarakat,” jelasnya. *Lebih lanjut, Tito menjelaskan lomba video bertujuan mencari model simulasi protokol kesehatan terbaik, ihwal kehidupan kenormalan baru di tengah covid-19. “Untuk itu, perlu satu narasi diberikan kepada mereka mengapa perlu penyiapan dan sosialisasi sebelum ada kebijakan sehingga masyarakat memahami maksud tatanan baru itu seperti apa,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri Agus Fatoni menambahkan, kegiatan lomba inovasi daerah dikelompokkan menjadi empat klaster, yaitu klaster provinsi, kabupaten, kota, dan daerah tertinggal/perbatasan. Untuk setiap klaster akan ditentukan pemenang 1, 2, dan 3 pada setiap sektor.

“Untuk dapat dilakukan penilaian, video terlebih dahulu diunggah ke sistem indeks inovasi daerah Kemendagri, paling lambat 8 Juni 2020. Penilaian lomba akan mengacu pada beberapa kriteria, di antaranya kesesuaian protokol covid-19 yang diterapkan, kekuatan ide, dapat direplikasi, dan kerja sama dengan pihak lain,” paparnya.


Hitung secara matang

Anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti mengharapkan pemerintah memperhitungkan secara matang rencana penerapan protokol kenormalan baru di tengah pandemi covid-19.

“Ya, mulai jalankan kenormalan baru, tapi harus dengan tetap jalankan protokol kesehatan. Pemerintah juga harus menyiapkan fasilitas dan kapasitas rumah sakit yang memadai untuk antisipasi lonjakan pasien covid-19. Pergerakan masyarakat tidak menutup kemungkinan akan menambah orang yang terpapar,” kata Novita.

Terkait dengan pembukaan sekolah yang akan dilakukan pada saat situasi kenormalan baru berlangsung, politikus Gerindra itu meminta pemerintah mengurungkan niat tersebut karena berpotensi membuka penyebaran virus korona di kalangan pelajar.

“Khusus untuk sekolah, anak-anak kadang belum bisa maksimal dalam penerapan protokol kesehatan. Karena itu, jangan ambil risiko untuk memulai berangkat sekolah kalau belum ada jaminan,” tegasnya.

Ia pun menyarankan agar pelaksanaan kegiatan pendidikan tetap dilakukan secara virtual. Artinya, anak-anak tetap mengikuti pelajaran dari rumah masing-masing. “Kalau perekonomian, mungkin urgen untuk segera dipulihkan di tengah pandemi karena memengaruhi kehidupan secara luas,” tuturnya. (Rif/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik