Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan akan melanjutkan program kerja yang telah direncanakan dan dijalankan selama kepemimpinan Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius dalam penanggulangan terorisme di Tanah Air.
"Dalam rangka kesinambungan perjalanan organisasi ini yang harus dilakukan ke depan adalah melanjutkan apa yang telah direncanakan selama masa kepemimpinan Pak Suhardi Alius," ujar Boy Rafli Amar usai serah terima jabatan Kepala BNPT dari pejabat lama Suhardi Alius di Jakarta, Jumat (8/5).
Dikutip dari siaran pers, Sabtu (9/5), Boy Rafli menilai sudah banyak prestasi BNPT yang dirasakan, tinggal dilanjutkan dan dikembangkan agar semakin efektif, lebih besar lagi daya pencegahan yang bisa dilakukan untuk meniadakan potensi ancaman dan aksi terorisme di negara ini.
Menurut dia, selama tiga tahun 10 bulan kepemimpinan Komjen Suhardi sebagai Kepala BNPT telah dapat membangun dan membina pemberdayaan seluruh potensi yang ada dalam melaksanakan tugas-tugas di BNPT selama ini
"Tentu kami akan banyak belajar kepada para pejabat senior," ujar mantan Kapolda Papua ini.
Baca juga: Menteri Jokowi Gaduh Bansos Jakarta, Nasdem: Malu Sama Rakyat
Sementara itu, Komjen Pol Suhardi mengatakan selama menjabat sebagai Kepala BNPT banyak dinamika yang dikerjakan bersama jajaran BNPT. Apalagi, BNPT merupakan lembaga yang diawaki multiinstansi.
"Artinya seluruh pejabat dan pegawainya berasal dari berbagai macam instansi. Ada TNI baik dari Angkatan Darat, Laut, serta Udara, kemudian ada dari kepolisian, ada dari kementerian seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, dari BPKP, dari Kejaksaan Agung, lengkap semuanya ada di BNPT ini," tuturnya.
Ia pun menuturkan bahwa dalam memecahkan masalah BNPT tidak melulu menggunakan kekerasan, tetapi juga ada sisi kemanusiaan.
"Pendekatan keras perlu kita laksanakan sebagai langkah terakhir. Oleh sebab itu, fondasi ini sudah sangat baik dan alhamdulillah kita juga dapat pengganti yang sangat baik, orang yang humanis, punya kesantunan dan sebagainya," ujar mantan Kabareskrim Polri ini. (OL-15)
Narasi tandingan tentang nasionalisme dan kebhinekaan masih disajikan secara monoton. “Anak-anak tidak bisa menerima narasi kebangsaan yang membosankan
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Eddy Hartono mengunjungi dan berdialog dengan masyarakat di 4 titik Desa Siap Siaga Kecamatan Jamblang.
BNPT bersama FKPT Provinsi Bali menyelenggarakan Lomba Gelar Budaya bertajuk Suara Damai Nusantara (SUDARA) guna memperkuat ketahanan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA/sederajat
BNPT menyebut seorang perempuan yang sejatinya memiliki nilai keibuan, justru secara sengaja atau tidak sengaja menjadi aktor penting di dalam berbagai peristiwa atau aktivitas terorisme.
Pemerintah Indonesia akan meningkatkan perlindungan untuk kepulangan jamaah haji.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved