​​​​​​​Presiden: Introspeksi Diri karena Pandemi

Andhika Prasetyo
30/4/2020 13:38
​​​​​​​Presiden: Introspeksi Diri karena Pandemi
Presiden Joko Widodo(BIRO PERS SETPRES/MUCHLIS J)

ADA pelajaran yang bisa dipetik di balik sebuah musibah. Kira-kira seperti itu pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2020 secara virtual, Kamis (30/4).

Pandemi covid-19 yang terjadi sekarang memaksa Indonesia untuk introspeksi diri, melihat lagi hal-hal apa yang masih kurang dan harus diperbaiki.

Seperti dalam bidang kesehatan. Di tengah kondisi saat ini, ketika seluruh negara di dunia membutuhkan dan berebut obat-obatan dan peralatan medis, mau tidak mau Indonesia harus mampu memproduksi sendiri.

Itu membuat seluruh pihak berhitung, mengalkulasi seberapa besar kemampuan industri dalam negeri untuk menghasilkan hal-hal tersebut.

"Sebagai contoh di sektor kesehatan. Di Industri farmasi, kita saat ini masih impor bahan baku obat sampai 95%. Apa yang bisa kita produksi sendiri dan apa saja yang kita beli dari negara lain sekarang kelihatan semua," ujar Jokowi.

Tidak hanya peralatan medis, tenaga kesehatan juga menjadi sorotan pada masa sekarang.

Baca juga: 2.220 Orang Jalani Rapid Test, 84 Terindikasi Positif Covid-19

Serangan virus korona juga membuka mata seluruh pihak terkait pelayanan kesehatan di Tanah Air.

Sebagaimana diketahui, Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah pengidap TBC ketiga terbesar, setelah India dan Tiongkok.

Walaupun tidak seberbahaya covid-19, TBC juga penyakit menular mematikan yang membutuhkan penanganan secara khusus.

"Kita sekarang melihat bagaimana ketersediaan rumah sakit khusus penyakit menular kita. Bagaimana fasilitasnya, tempat tidurnya, cukup atau tidak? Rasio jumlah tempat tidur kita itu masih kecil, hanya 1,2:1000. Artinya, hanya tersedia 1,2 tempat tidur untuk 1.000 penduduk," jelas presiden.

Pandemi covid-19 secara tidak langsung telah menyadarkan seluruh pihak terkait betapa pentingnya peningkatan pelayanan kesehatan di Tanah Air.

"Saat ini hingga beberapa tahun ke depan, ada banyak persoalan yg harus kita selesaikan," tandasnya. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya