Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Efektifkan PSBB tanpa Represi

Insi Nantika Jelita
14/4/2020 06:29
Efektifkan PSBB tanpa Represi
Para penumpang berkerumun saat antre menunggu kedatangan KRL commuterline di Stasiun Bogor, Jawa Barat, pukul 08.12 WIB kemarin(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

PEMBERLAKUAN pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam upaya memerangi pandemi covid-19 di wilayah DKI Jakarta telah memasuki hari keempat, kemarin. Akan tetapi, perubahan aktivitas masyarakat dilaporkan belum signifi kan.

Hingga kemarin, masih banyak warga beraktivitas menggunakan berbagai moda transportasi. Aktivitas di sejumlah wilayah bahkan disebutkan meningkat. Aturan yang mengharuskan warga menggunakan masker di luar rumah pun belum sepenuhnya ditaati.

Meski demikian, pengamat sosial Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mendorong agar tindakan persuasif tetap harus dikedepankan. Aparat diminta tidak mendahulukan pola represif.

“Negara tidak memilih pendekatan represif. Aparat tampil ke publik sebagai simbol agar masyarakat mengetahui saat ini ada PSBB. Secara persuasif, aparat mengingatkan warga untuk memakai masker atau membubarkan kerumunan,” ujar Devie, kemarin.

Keterdesakan warga untuk bekerja di luar rumah dan kurangnya pemahaman akan bahaya covid-19 diakui menjadi kendala. Namun, Devie
mengatakan, selama hampir sebulan, sudah banyak warga yang patuh.

“Jangan tergesa-gesa memotret bahwa warga tidak kooperatif. Kalau ada yang abai, wajar, tapi itu angkanya kecil,” kata Devie.

Di lain sisi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan imbauan untuk bekerja dari rumah (WFH) bukan untuk pemerintah, melainkan demi melindungi masyarakat dari penularan. Ia pun menegaskan kembali imbauan itu agar dipatuhi semua perusahaan di luar sektor yang dikecualikan.

Anies mengancam akan memberikan sanksi terberat, yakni mencabut izin perusahaan yang masih belum juga menerapkan WFH. “Kami akan tindak tegas, bisa berbentuk pengkajian izin usaha. Bila melanggar berulang, bisa dicabut. Tapi kami berharap itu tidak terjadi,” tegasnya.

Aktivitas

Sebelumnya, Manajer External Relations PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Adli Hakim mengatakan masih banyak masyarakat menggunakan moda transportasi KRL.

“Di Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam, dan Depok contohnya, pagi ini para pengguna sampai antre untuk masuk stasiun,” kata
Adli di Jakarta, kemarin.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana menyatakan bahwa kemarin ada peningkatan jumlah kendaraan yang menuju wilayah Ibu Kota. “Ini sampai hari keempat meningkat. Cukup banyak aktivitas warga,” tegas Nana di Jakarta, kemarin.

Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono mengatakan peningkatan aktivitas warga kemarin bertepatan dengan hari pertama kerja setelah libur tiga hari berturut-turut. Namun, ia menilai secara umum hampir tidak ada per ubahan aktivitas warga.

Sementara itu, juru bicara nasional untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto, menyebutkan hingga kemarin kasus positif covid-19 bertambah 316 menjadi 4.557 orang. Dari jumlah tersebut, 480 orang sembuh dan 399 meninggal.

Jumlah kasus covid-19 diprediksi terus meningkat. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo memperkirakan puncak pandemi covid-19 di Tanah Air akan terjadi dalam 5-6 minggu ke depan. (Put/Tri/Ata/Dhk/Ssr/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya