Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

170 Ribu APD Didistribusikan

Atalya Puspa
29/3/2020 06:35
170 Ribu APD Didistribusikan
Alat pelindung diri(Dok Antara)

PEMERINTAH memastikan memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan ventilator di rumah sakit untuk penanganan pandemi covid-19. Sebanyak 170 ribu APD yang diimpor dari Tiongkok telah masuk lagi ke Indonesia dan siap didistribusikan ke sejumlah provinsi di Tanah Air.

Selain itu, bantuan peralatan medis dari pemerintah Tiongkok kepada Indonesia juga tiba semalam dari Shanghai. Paket bantuan medis tersebut berupa alat tes korona, masker N95, masker bedah, pakaian pelindung medis, ventilator portabel, dan lain-lain. Pasokan medis itu akan digunakan untuk pencegahan dan pengendalian pandemi covid-19 melalui BNPB.

Sebelumnya, pemerintah telah menyalurkan 105 ribu APD ke sejumlah daerah, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur,
Jawa Tengah, Bali, dan Yogyakarta.

“Separuh dari 170 ribu APD tersebut telah didistribusikan ke wilayah yang tinggi penyebaran covid-19, terutama Jakarta dan sekitarnya,” kata juru bicara nasional penanganan covid-19, Achmad Yurianto, saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulanagan Bencana (BNPB), Jakarta, kemarin.

Ia juga meminta pihak-pihak terkait dapat menjalankan prosedur operasi standar (SOP) penggunaan APD agar barang tersebut dapat digunakan oleh pihak yang tepat.

Hingga kemarin, sejumlah daerah sudah mendapat tambahan APD, antara lain DKI Jakarta mendapat 15.000 APD serta Provinsi Bengkulu menerima 2.000 APD dan 2.400 kit rapid test (tes cepat). Di samping itu, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendapat 2.000 APD, Bali 4.800 APD, dan Riau menerima jatah 2.000 APD serta 4.800 kit rapid test.

Di Jawa Tengah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo mulai Senin (30/3) akan membagikan APD untuk paramedis dan petugas penyemprotan disinfektan di lingkungan kelurahan.

Produksi dalam negeri

Selain mengimpor APD dan ventilator, pemerintah juga mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi kedua alat kesehatan itu secara massal. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD melalui keterangan resmi Jumat (27/) mengatakan dalam waktu dekat sudah ada perusahaan mulai memproduksi APD dan ventilator.

“Jadi, ada APD impor dan dari dalam negeri. Insya Allah dalam waktu tidak lama ventilator juga bisa terpenuhi,” ujar Mahfud.

Sementara itu, beberapa usaha kecil dan menengah (UKM) mulai memproduksi APD, seperti masker atau pakaian pelindung diri. Di Kota Denpasar, Bali, misalnya, UKM yang tergabung dalam Asosiasi Bordir, Endek, dan Songket (Asbest) memproduksi masker dari kain yang nyaman dipakai. Masker dijual seharga Rp10.000 per buah.

Di Tulungagung, Jawa Timur, sebuah UKM dengan merek Tulip Craft juga memproduksi 1.000 pakaian pelindung diri untuk pekerja medis, kemudian diserahkan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bogor, Jawa Barat. Di Jalan DI Panjaitan, Tarutung, Sumatra Utara, Aron Laowo, seorang penjahit, juga membuat masker lalu dipasarkan dengan harga Rp5.000 per buah.

Kesulitan mendapatkan APD dan ventilator ternyata juga dialami Amerika Serikat. Presiden Donald Trump bahkan meminta kewenangan melalui Undang-Undang Produksi Pertahanan (DPA) untuk mempercepat langkah industri swasta menciptakan barangbarang yang diperlukan untuk pertahanan nasional.

Perintah itu, lanjut Trump, akan mendorong General Motors (GM) memproduksi ventilator medis yang sangat dibutuhkan pemerintah federal. (Tim Media/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya