Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PEMERINTAH diminta tidak gegabah menanggapi isu pemulangan warga negara Indonesia (WNI) eks anggota Islamic State (IS). Pemerintah diminta pikir panjang dengan rencana pemulangan itu.
"Negara tidak perlu buru-buru menerima kepulangan tersebut. Harus dikaji secara utuh dan teliti," kata Anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu, Minggu (9/2).
Hal pertama yang harus dikaji, menurut Masinton, adalah urgensi pemulangan WNI tersebut. Setidaknya, aspek hukum pemulangan WNI eks IS harus dipertimbangkan.
"Aspek legalitas yuridis, seperti status hukum dan status kewarganegaraan mereka," ucap Masinton.
Baca juga: Rencana Memulangkan WNI Eks IS adalah Kesesatan
Aspek lain yang perlu dilihat, menurut Masinton, adalah pemerintah perlu melakukan pengkajian terhadap ideologi mantan anggota ISIS tersebut. Hal itu perlu dilakukan agar pemerintah tidak membawa pulang paham radikalisme dari WNI yang dipulangkan.
"Karena mereka bergabung ke organisasi teroris IS atas dasar keyakinan ideologi politik dan anti-Pancasila," ujar Masinton.
Pemerintah juga diminta belajar dari masa lalu. Setidaknya, kata Masinton, pemerintah harus melihat perubahan eks anggota IS maupun mantan anggota teroris yang sudah taubat sebelumnya.
"Terlebih dahulu melakukan evaluasi program deradikalisasi terhadap eks-IS yang kembali sebelumnya," tutur Masinton. (OL-1)
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
CITRA satelit dan video yang dilihat surat kabar Israel Haaretz menunjukkan bahwa geng kriminal terkait ISIS yang didukung Israel itu telah memperluas kehadirannya di Jalur Gaza selatan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas.
PEMIMPIN oposisi Israel Avigdor Lieberman menuduh pasukan Israel, atas persetujuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mempersenjatai keluarga kriminal di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved