Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENGUPAYAKAN persatuan dan kesatuan dalam bangsa majemuk seperti Indonesia tidak cukup dilakukan dengan setengah hati tetapi harus dilakukan secara sungguh-sungguh dengan niat dan kehendak yang baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) Putut Prabantoro dalam acara buka tahun baru bersama PWKI di Lemhanas, Jakarta, Jumat malam (17/1).
"Kita sungguh berbangga bahwa bangsa ini adalah bangsa yang kaya karena keberagamannnya dan lebih berbangga lagi karena banyak anak Indonesia yang karena niat dan kehendak baiknya selalu mengupayakan persatuan. Artinya itu betul datang dari hati yang tulus, dan bukan kepura-puraan. Kita ingin mendorong agar kehendak baik ini jadi api yang menyemangati semua upaya kita menjaga persatuan Indonesia," ungkap Putut dalam sambutannya.
Hal itu juga yang membuat PWKI, lanjut Putut memberikan penghargaan khusus pada tokoh bangsa yang dianggap memiliki niat baik dan tak pernah lelah mengupayakan persatuan Indonesia. Pada tahun ini PWKI memberikan penghargaan kepada Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, musisi Didi Kempot, sutradara Joko Anwar, politisi Hillary Brigitta Lasut, dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendy. "Mereka adalah tokoh yang punya kehendak baik itu dan harapannya publik bisa mengambil inspirasinya," tandas Putut.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti menambahkan, pers memiliki tugas teramat strategis untuk menjaga persatuan Indonesia di tengah banjirnya berita bohong, ujaran kebencian dan berita palsu. "Saat ini tingkat kepercayaan masyarakat pada media pers itu plus 5 dan media sosial itu minus 2, artinya pers itu masih jdi rujukan informasi. Mka tentu saja peran untuk menjaga bangsa ini sangat strategis," ucapnya.
Ikut Hadir dalam acara buka Tahun PWKI ini adalah Ketua KPK RI Komjen Firli Bahuri, Kepala BNN Komjen Heru Winarko, dan Wakil Gubernur Lemhanas RI Marsekal Madya Wieko Sofyan (OL-8).
"Melakukan hate speech, melakukan penghasutan, menyemburkan ujaran kebencian, menebarkan berita bohong. Itu berlangsung berulang-ulang dan bertahun-tahun,"
“Saya mengimbau seluruh WNI untuk berhati-hati, jangan sampai terpancing suasana yang panas, dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,” ujar Ketua Umum Amerika Bersatu
Ayang cempaka digandeng untuk menggambar berbagai ikon-ikon terkenal mulai dari budaya, legenda, kesenian, alam, flora, dan fauna.
Arif Rosyid, Sekjen DMI, menilai bahwa masjid sebenarnya bukanlah tempat bersarangnya gerakan radikalisme.
UIN Syarif Hidayatullah dinilainya banyak menghasilkan tokoh nasional seperti Harun Nasution, Nucholish Madjid, Quraish Shihab, dan Azyumardi Azra.
Sangat disayangkan, di tengah pergumulan bangsa menghadapi Covid-19, terjadi persoalan-persoalan yang cukup memprihatinkan seperti yang terjadi di Papua, Sulawesi Tengah, dan DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved