Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KIVLAN Zen dikonfrontasi dengan Helmi Kurniawan alias Iwan dalam sidang lanjutan kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal dan peluru tajam. Kivlan dan Iwan sebagai saksi dikonfrontasi jaksa mengenai penyerahan uang dari Habil Marati.
"Saudara diberi uang Rp50 juta dan penyerahan uang itu mengatakan dari Habil Marati. Benar Pak Kivlan bilang uang itu dari Habil?" tanya jaksa kepada Iwan dalam sidang di PN Jakarta Pusat, kemarin.
"Kalau yang 8 Maret 2019 di Tol Jagorawi. Itu Pak Kivlan enggak ada pembicaraan di mobil, saya ambil. Langsung Pak Kivlan lanjut," kata Iwan.
Menurut Iwan, Kivlan pernah menyerahkan uang dari Habil di Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Waktu itu, Pak Kivlan ngomong uang ini dari Pak Habil," ucap Iwan.
Atas keterangan Iwan, Kivlan mengatakan penyerahan uang di Kelapa Gading bukan dari Habil. Uang itu berasal dari dirinya saat penyerahan di Kelapa Gading. Uang itu untuk demontrasi mendukung Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) di depan Istana.
"Tidak benar saya mengatakan uang itu dari Habil. Saya bilang ini uang, besok ada tambahan dari Habil, supaya diambil karena untuk demonstrasi Supersemar 2019 untuk 10 ribu orang, uang makan enggak cukup untuk demonstrasi tersebut," ucap Kivlan.
Kivlan yang memegang kertas mengaku mempunyai bukti penukaran uang dolar dari money changer. Uang itu bukan berasal dari Habil Marati.
"Saya bisa buktikan saya beberapa kali menukarkan uang ke money changer. Saya bisa buktikan. Saya hanya mengatakan ini uang untuk demonstrasi, ada tambahan dari Habil, bukan uang ini dari Habil."
Kivlan dan Habil ternyata punya hubungan cukup dekat. Selain pernah berada di kendaraan politik yang sama, yakni PPP, Habil juga pernah membantu Kivlan untuk menemui Menteri Pertahanan RI.
"7 Maret, jam 2 sore, 2019, saya pertemukan saudara saksi dengan Menhan?" tanya Habil. "Benar," jawab Kivlan.
Kivlan pun membenarkan bahwa seusai bertemu dengan Menhan, ia tidak menerima uang. "Setelah itu saksi keluar dan menelepon saya, saksi tidak dapat uang dari Menhan?," tanya Habil yang dibenarkan Kivlan. (Zuq/P-1)
HSL diamanakan Polda Jabar karena memiliki puluhan senjata api laras panjang serta laras pendek secara ilegal.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan pihaknya akan mendalami dari mana MFA, pengendara mobil yang telah diamankan polisi itu mendapatkan senjata api.
Yusri mengatakan pihaknya akan mendalami lebih lanjut dari mana MFA mendapatkan senjata tersebut, serta untuk apa MFA memiliki senjata api itu.
Dito Mahendra diharapkan memenuhi panggilan Bareskrim terkait kepemilikan senjata ilegal yang ditemukan saat pengeledahan yang dilakukan KPK.
Polda Metro Jaya menyatakan telah menangkap pria pelaku penodongan senjata api di kawasan Tol Tomang, Jakarta Barat.
POLISI menyatakan pemasok senjata air gun ke Mustopa NR, pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta membeli kartu tanda anggota (KTA) Garuda Sakti Shooting Club (GSSC).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved