Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Kasus Novel Baswedan Jadi Perhatian Kabareskrim

Golda Eksa
17/12/2019 08:45
Kasus Novel Baswedan Jadi Perhatian Kabareskrim
Kapolri Jenderal Idham Azis dan Inspektur Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kabareskrim di Mabes Polri Jakarta, kemarin(MI/PIUS ERLANGGA)

KABARESKRIM Listyo Sigit Prabowo berjanji menyelesaikan berbagai kasus terbengkalai di Polri. Salah satunya penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

“Itu tentunya segera kita konsolidasikan untuk kemudian kita upayakan secepatnya untuk melakukan penguatan,” kata Sigit.

Mantan Kadiv Propam Polri itu bakal berkoordinasi dengan tim teknis bentukan Polri. Ia akan meminta tim menyelesaikan pengusutan kasus teror terhadap penyidik senior KPK itu. “Dan secepatnya akan kita ungkap, doakan,” kata Sigit.

Sigit berjanji bakal menjalankan tugas dengan baik. Ia akan menjawab seluruh tantangan yang didapatkan Bareskrim Polri beberapa tahun ke depan.

“Kemudian juga terkait dengan prog­ram-program pengawalan kebijakan dari pemerintah juga akan kita laksanakan,” kata Sigit.

Kadiv Hunas Polri Irjen Muhammad Iqbal menyebut tim teknis bentukan Polri telah berupaya keras mengungkap kasus. Iqbal meminta semua pihak ber­sabar dan memberikan waktu kepada tim menyelesaikan tugas.

Iqbal mengklaim tim teknis telah mendapat petunjuk baru terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu. Sayangnya, dia menolak mengungkap temuan baru itu.

“Sudah ada petunjuk yang sangat signifikan dan petunjuk itu tim teknis bergerak sangat cepat, Insya Allah tak lama lagi. Mohon doa,” kata jenderal bintang dua itu.

Seperti diketahui dua orang tak dikenal menyiram Novel Baswedan dengan air keras pada Selasa, 11 April 2017. Penyidik senior KPK itu disiram air keras seusai salat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Jakarta Utara.

Jangan arogan

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menekankan Polri tak boleh bertindak arogan dan serampangan dengan menabrak semua aturan yang berlaku dalam penegakan hukum.

Dalam memasuki hunian pribadi tanpa seizin pemilik rumah dan disertai surat penggeledahan dalam upaya menelusuri keberadaan supercar yang belakangan diketahui memiliki dokumen kepemilik­an dengan pembuktian STNK di Malang ditegaskannya sebagai bentuk arogansi Polda Jatim.

Pernyataan tersebut dikeluarkan Sahroni menyusul informasi yang diterimanya dari salah seorang anggota klub pemilik supercar. Dalam informasi tersebut, si pemilik supercar mengatakan tengah berada di Jepang dan kaget mengetahui kendaraan miliknya akan dibawa paksa ke Polda Jatim oleh personel reserse dan lalu lintas yang datang ke rumahnya, meski telah dilengkapi STNK.

“Penegakan hukum terhadap penggelapan ataupun pidana lainnya silakan, tapi lakukan sesuai prosedur. Ada dua dugaan pelanggaran dilakukan personel Polda Jatim dalam peristiwa ini. Yang pertama ialah memasuki properti tanpa pengetahuan pemilik rumah tanpa dilengkapi surat penggeledahan,” kata Bendahara Partai NasDem itu.

Selain itu Sahroni juga mendorong generasi milenial untuk berani mengeksplorasi diri melahirkan pemikiran dan karya-karya yang out of the box dalam membangun dirinya secara individu dan berdampak luas bagi bangsa dan negaranya. “Kalau berpatok pada hal yang sifatnya monoton, kalian akan dilindas zaman.” (P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya