Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MANTAN Ketua Umum Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menyatakan sosok Presiden pertama Indonesia, Soekarno, memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, salah besar jika ada pihak yang menyebut Soekarno tidak beriman.
"Kalau mengatakan (Soekarno) tidak beriman, itu salah besar, tidak betul," kata dia dalam Seminar Kemuhammadiyahan dan Kebangsaan bertajuk Bung Karno, Api Islam dan Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (7/12).
Bahkan, lanjut Buya, Soekarno pernah meminta dikafani dengan lambang Muhammadiyah.
Buya Syafii pun mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah menuduh seseorang tanpa melihat konteks dan membaca sumber aslinya.
Buya Syafii mencontohkan, ketika Bung Karno menyebut Islam sontoloyo, orang marah ketika hanya membaca atau mendengar ungkapan tersebut tanpa membaca teks aslinya.
Padahal, sambung dia, saat itu Soekarno mengkritik orang yang mengaku Islam, tetapi menghina si miskin, memakan hak anak yatim, dan memfitnah orang lain.
"Dalam diskusi ini Soekarno ditempatkan pada tempat yang wajar, tidak eksklusif ataupun partisan," kata Buya. (X-15)
Baca juga: Buya Syafii Maarif: Wewenang Komisi III di KPK Terlalu Jauh
BUYA Ahmad Syafi'i Ma'arif memang telah berpulang meninggalkan kita dua tahun lalu (27 Mei 2022). Yang pergi hanya jasad, tetapi tidak dengan warisan-warisannya.
Memperingati Haul Kedua Buya Syafii Maarif, Kiniko Art Management menyelenggarakan pameran bertajuk "Berdiang di Perapian Buya Syafii" yang bertempat di Sarang Building, Blok 2, Yogyakarta.
KOMUNITAS Kelas Reading Buya Syafii bekerjasama dengan Sunrise Land Lombok akan menggelar Reading and Writing Camp pada Senin 27 Mei 2024 mendatang.
Keragaman bangsa Indonesia merupakan anugerah yang indah dan harus kita jaga keutuhannya, kata Buya, minimal hingga satu hari menjelang kiamat tiba.
KASUS intoleransi yang terjadi di dunia pendidikan tidak muncul begitu saja. Terdapat peran penting guru, keluarga, dan lingkungan sekitar dalam penyebaran benih-benih radikalisme.
Pemerintah Kabupaten Sijunjung mengusulkan Buya Syafii Maarif sebagai pahlawan nasional, mengingat Buya Syafii bukan hanya dikenal sebagai tokoh nasional, tapi berskala global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved