Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
WADAH 3rd Expert Group Meeting On The Establishment Of Asean Coast Guard Forum (EGM On ACF) diharapkan dapat semakin mempererat hubungan kerja sama keamanan laut di kawasan.
Kegiatan yang digelar di Jakarta, Selasa (29/10), melibatkan 15 delegasi dari 5 negara Asean. Seluruh pakar keamanan laut itu datang untuk memenuhi undangan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia.
Deputi Informasi, Hukum, dan Kerja Sama Bakamla RI Laksamana Muda Dade Ruskandar mengatakan Asean Coast Guard and Maritime Law Enforcement Forum (ACF) kali pertama diinisiasi oleh Philippines Coast Guard dalam pelaksanaan Asean Maritime Forum ke-5 di Da Nang, Vietnam, pada 2014.
Menurut dia, forum tersebut dimaksudkan sebagai mekanisme pertemuan antarbadan coast guard dan badan penegak hukum lainnya dengan fungsi coast guard milik negara anggota Asean guna berdialog dan menjalin kerja sama institusional.
Dade mengemukakan pertemuan pertama pembentukan ACF telah dilaksanakan di Manila, Filipina, pada 2015. Dari hasil pertemuan itu, concept paper dan terms of references kemudian diajukan serta didistribusikan agar dilakukan pembahasan lebih lanjut oleh negara-negara anggota Asean.
Bakamla RI, terang dia, memandang pembentukan forum tersebut dapat membuka kesempatan bagi anggota Asean untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan kerja sama dalam menangani pelbagai isu di kawasan.
Baca juga: Bakamla Resmikan 3 Kapal Patroli Karya Anak Bangsa
Forum itu juga dapat menjadi kesempatan yang baik bagi negara anggota Asean untuk semakin mendorong sentralitas Asean, khususnya dalam mengatasi ancaman-ancaman maritim nontradisional yang merupakan kepentingan bersama negara di kawasan.
"Karena kami percaya bahwa masalah Asean hanya dapat dengan sukses diselesaikan oleh solusi Asean melalui sentralitias Asean," ujar Dade.
Senada dikatakan Plh Direktur Kerja Sama Bakamla RI Kolonel Salim. Menurutnya, acara yang berlangsung pada 29-30 Oktober diikuti 15 delegasi dari Filipina, Vietnam, Thailand, Kamboja dan Indonesia. Para narasumber yang dihadirkan pun berasal dari Bakamla RI, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Philippine Coast Guard, serta perwakilan dari Asean Sekretariat.
Lebih jauh, pelaksanaan 3rd EGM on ACF 2019 di Indonesia oleh Bakamla RI bertujuan untuk memfinalisasi draft concept paper dan TOR berdasarkan masukan-masukan dari negara-negara lainnya, dalam hal ini Singapura, Thailand, Laos, dan Kamboja, guna proses lebih lanjut sesuai dengan mekanisme di Asean.
"Maksud diselenggarakannya kegiatan 3rd EGM on ACF adalah dalam rangka finalisasi pembahasan pembentukan ACF yang mana merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya pada 2018," pungkasnya.(OL-5)
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
PT Pertamina International Shipping (PIS) menggelar program edukasi lingkungan bertajuk Ocean LiteraSEA di SDN Tanjung Sekong, Cilegon, Banten.
PENDIDIKAN kelautan penting untuk memastikan generasi muda memiliki pemahaman tentang menjaga kelestarian laut. Ini diwujudkan dalam program Ocean LiteraSEA di Museum Bahari Jakarta.
BPK RI mendukung upaya pemerintah dalam menginisiasi program blue economy dengan memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab atas aset kelautan Indonesia.
Sejumlah delegasi pemerintah Kenya hadir ke Indonesia untuk menjajaki kerja sama di sektor ekonomi biru dan maritim, Oktober lalu.
Tim ahli kelautan yang dipimpin Schmidt Ocean Institute di California menemukan dan memetakan gunung bawah laut setinggi 3.109 meter di Samudra Pasifik.
Pengumuman disampaikan Trump lewat maklumat presiden dan disertai pernyataan dalam bentuk video.
Hanya 18% perusahaan di Indonesia berani mengandalkan satu penyedia cloud saja. Sisanya, 52% menggunakan model hybrid dan 78% multi-cloud untuk mengoptimalkan fitur unik tiap provider.
Pangeran Harry menyatakan keinginannya berdamai dengan Keluarga Kerajaan Inggris setelah kalah dalam gugatan hukum terkait pencabutan hak atas keamanan dirinya dan keluarganya.
Risiko keamanan siber yang melekat dalam Upaya menghubungkan sistem teknologi operasional (OT) dapat secara signifikan merusak manfaat transformasi digital.
Menjaga keamanan informasi menjadi komitmen yang harus diutamakan.
Pangeran Harry mengungkapkan kekecewaan mendalam atas pencabutan perlindungan keamanan negara bagi dirinya dan Meghan Markle sejak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved