Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MANTAN Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Wahyu Sakti Trenggono, mengaku diminta Presiden Joko Widodo membantu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ia akan fokus pada industri pertahanan.
"Ke depan, menuju kepada menjawab visi presiden yaitu industri pertahanan bisa mulai kita kembangkan," ungkap Trenggono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10).
Trenggono, pagi tadi, menghadap Jokowi di Istana Kepresidenan. Menurutnya, ia diminta mengisi posisi sebagai wakil menteri pertahanan.
"Saya katakan saya siap untuk bekerja," kata dia.
Baca juga: Mahendra Akui Ditunjuk Jadi Wamenlu
Trenggono juga mengaku tidak keberatan bekerja bersama Prabowo di Kementerian Pertahanan. Ia siap membantu Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Jokowi sebelumnya memastikan bakal ada wakil menteri. Para wamen berasal dari kalangan profesional dan partai politik.
"Jadi, sebetulnya sudah selesai wamen ini. Ada yang dari partai, ada yang dari profesional," ungkap Jokowi saat berdialog dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10).
Kendati demikian, Jokowi mengaku belum menghitung jumlah wamen. Ia hanya menyebut, nantinya akan ada wamen yang berasal dari Papua.
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, yang paling penting setiap wamen memiliki kompetensi yang mendukung kerja para menteri. (OL-2)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved