Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PRESIDEN Joko Widodo batal mengangkat menteri di usia 25-30 tahun atau generasi milenial. Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan, Jokowi mengaku akan menunjuk menteri milenial untuk jajaran kabinetnya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan presiden memiliki alasan khusus mengapa tidak ada menteri di rentang umur 25-30 tahun.
Salah satunya, menurut Pratikno, karena Jokowi tidak ingin men-downdgrade generasi muda potensial karena tugas berat sebagai menteri.
"Kita juga berpikir jangan sampai anak-anak muda yang pengalamannya belum kuat. Kalau kita menemukan anak muda yang pengalaman birokrasinya kuat, ya jalan. Tapi, kalau enggak menemukan, jangan sampai nanti malah justru men-downgrade dia," kata Pratikno di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10).
Baca juga: Hari Ini, Jokowi akan Lantik Wakil Menteri
Menurut dia, dalam usia yang potensial, generasi muda tidak perlu diberi tugas berat sekelas menteri.
Menurut Pratikno, Jokowi khawatir jika nantinya malah menteri muda itu tidak bekerja secara maksimal.
"Intinya gitu. Presiden berusaha keras mencari," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi berniat membentuk kabinet yang efektif dan responsif terhadap tantangan perubahan global yang sangat cepat. Salah satu bentuknya, kabinet nanti akan mengakomodasi kaum muda.
'Kenapa kita penting mengakomodasi orang muda, usia 30-an, bahkan mungkin 25 tahunan, karena kaum muda umumnya lincah dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat,' papar Jokowi dalam wawancara khusus dengan Medcom.id di Istana Bogor, Senin, 1 Juli 2019.
Namun, pada pengumuman hingga pelantikan menteri, Rabu (23/10), tidak ada menteri yang kriteria umur 25-30 tahun. Jokowi memang menempatkan salah satu generasi muda dalam kementeriannya, yakni Nadiem Makarim aebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, pendiri Go-jek itu berusia 35 tahun. (OL-2)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved