Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENGAMAT Intelijen Stainlisius menilai Presiden Joko Widodo sangat cocok menempatkan Mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Tito dinilai bisa menghapus tindakan radikalisme yang ada di kalangan aparatur sipil negara (ASN).
"Saya kira ancaman radikalisme yang cukup kuat di kalangan ASN cukup kuat dan Tito akan cukup kuat dan tegas untuk hal hal yang bersifat menangkal hal tersebut," kata Stain saat dihubungi, Rabu (23/10).
Stain mengatakan Tito sudah sangat berpengalaman dalam mencegah dan menangkap tindakan terorisme saat menjabat sebagai Kapolri.
Baca juga: Diperkenalkan Jokowi, Ini Menteri-Menteri Kabinet Indonesia Maju
Dia meyakini pengalaman Tito sangat pas untuk pimpin Kementerian Dalam Negeri.
"Tito Karnavian mempunyai dua prestasi saat di Polri saat melakukan reformasi Polri melakukan program promoter dan selanjutnya memang spesialis di bidang penangkalan terorisme," ujar Stain.
Stain juga mengatakan sosok Tito cocok dengan perkataan Jokowi yang ingin melakukan pemangkasan eselon dalam pemerintahan.
Sosok Tito Karnavian yang tegas selama menjabat sebagai Kapolri dinilai bisa sejalan dengan keinginan Jokowi.
"Kalau dilihat dari pidatonya Pak Tito ketika pelantikan itu dia sangat cocok di kementerian dalam negeri," tandasnya. (OL-2)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved