Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
JURU Bicara Persaudaraan Alumni 212, meski kecewa dengan keputusan Prabowo Subianto menjadi bagian dari kabinet Presiden Jokowi, tetap mendesak Prabowo untuk membuktikan janjinya kepada ulama untuk membebaskan semua ulama yang selama ini diproses hukum oleh pemerintah termasuk memulangkan Ketua Umum FPI Rizieq Shihab dari Mekkah, Arab Saudi.
"Silahkan saja bergabung, meski kami heran dan kecewa juga. Tetapi ada janji kepada ulama dan itu harus dibuktikan selama 100 hari pertama menjabat," ujar Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin, Selasa (22/10).
Selain itu, pihaknya juga meminta meninggalnya petugas KPPS saat Pemilu lalu diusut tuntas.
Bukan hanya itu, masuknya Prabowo dalam koalisi harus juga mampu memastikan penegakan hukum terhadap orang-orang yang diduga menghina agama Islam namun tidak diproses karena dekat dengan pemerintah.
Baca juga: Agus Gumiwang Mengaku Dapat Tugas Baru dari Jokowi
"Kalau lawan politik selama ini dibungkam. Tunjukan bahwa hadirnya beliau di sana yang menghina umat dan agama Islam juga diproses hukum," tegasnya.
Jika amanah ini tidak dijalankan, pihaknya akan segera memastikan putusnya dukungan politik kepada Prabowo Subianto.
"Dan biarkan saja umat sendiri yang menilai. Kami tegaskan kami adalah pejuang bukan pecundang," pungkas Novel. (OL-2)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved