Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KOMUNIKASI antara Partai Gerindra dengan PDIP belum final untuk membicarakan kemungkinan masuk dalam barisan kabinet Jokowi-Amin. Namun demikian, partai yang menjadi pemenang kedua pada pemilihan legislatif 2019 itu tetap siap melanjutkan posisi sebagai penyeimbang.
"Partai Gerindra berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Berkontribusi itu bisa di dalam bisa juga di luar. Untuk itu pak Prabowo sidah mengirimkan konsep ke pak Jokowi," terang Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade kepada Media Indonesia, Sabtu (12/10).
Ia mengatakan tiga konsep yang telah diajukan Prabowo kepada Jokowi dalam beberapa kali kesempatan. Itu meliputi kedaulatan pangan, kedaulatan energi serta kedaulatan air. Namun itu tidak berarti Gerindra meminta sejumlah kursi yang sama dengan konsep tersebut.
"Kami tidak pernah mengajukan nama atau pun meminta jabatan menteri. Yang ada pak Prabowo mengirimkan konsep ke pak Jokowi. Kalau pak Jokowi mau menerima konsep yang dikirim kan oleh pak Prabowo dan membutuhkan kami. Tentu kami siap membantu," jelasnya.
Baca juga: PDIP Sebut PAN dan PKS Jadi Penyeimbang, Tidak Ikut Pemerintahan
Meskipun demikian, lanjut dia, komunikasi yang sudah berjalan antara Ketua Umum Gerindra dan Calon Presiden terpilih di pemilu 2019 itu hingga saat ini belum menghasilkan kesepakatan yang final.
"Kalau soal posisi. Keputusan ada di tangan Pak Prabowo. Kami seluruh kader Gerindra akan sami’na waato’na (nurut) terhadap keputusan pak Prabowo," pungkasnya. (A-4)
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi canda tawa.
Kabar mengenai pertemuan antara Presiden Jokowi dan para ketua umum partai koalisi pemerintahan dibenarkan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Selasa ini.
Dia menekankan pilihan NasDem terhadap Anies Baswedan merupakan kemerdekaan sikap dan pilihan yang tidak ada hubungannya dengan koalisi pemerintahan.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir warna biru sebagai penyebab kekalahan Timnas Kroasia melawan Argentina.
Adi menekankan selama mendukung Jokowi, NasDem selalu menujukan loyalitasnya. NasDem tidak pernah melayangkan protes atau mengkonfrontasi kebijakan Jokowi.
Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved