52 Caleg DPR RI Terpilih dari Kalangan Milenial

Cahya Mulyana
05/9/2019 13:14
52 Caleg DPR RI Terpilih dari Kalangan Milenial
Rapat Paripurna ke-6 DPR Masa Persidangan I Tahun Sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).(Mi/M Irfan)

BERDASARKAN penelusuran usia dari 575 calon legislatif (Caleg) DPR RI terpilih di Pemilihan Umum 2019, keterwakilan kaum milenial atau yang berusia 21 sampai 35 tahun mencapai 9% atau 52 orang.

Sayangnya hal itu belum tentu berbanding lurus dengan perbaikan kinerja legislasi dan semakin banyaknya aspirasi generasi muda terakomodasi ke dalam kebijakan.

"Di Pemilu 2019 terdapat 52 caleg DPR RI terpilih yang berusia 21 sampai 35 tahun. Ini hanya cukup untuk kita berharap wakil rakyat lima tahun ke depan lebih enerjik," kata Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus pada diskusi bertajuk 'Anatomi Caleg DPR RI Terpilih Pemilu 2019', di kantor Formappi, Jakarta, Kamis (5/9).

Lucius mengatakan kehadiran pemuda di Gedung DPR tidak bisa memberikan garansi terhadap kualitas dan kuantitas produk legislasi dapat membaik.

Alasannya, hampir semua caleg terpilih berusia muda itu muncul bukan dari proses pengkaderan dan memiliki pemahaman matang tentang partai yang menjadi kendaraan politik mereka namun cenderung bernuansa oligarki politik semata.

"Jumlah itu hanya menggambarkan bahwa partai politik sudah memberikan ruang bagi generasi muda. Tinggal bagaimana ke depan hal serupa terus dijalankan dengan proses kaderisasi yang baik supaya nantinya ketika terpilih dapat mewakili aspirasi dari golongan seusia mereka," paparnya.

Sementara itu, kata dia, caleg berusia produktif atau 36 sampai 60 tahun masih mendominasi kursi DPR dengan jumlah 427 orang atau 74% dan itu turun 3,3% dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Kemudian sisa dari 575 kursi DPR berusia senja atau di atas 60 tahun yang mencapai 96 orang atau 17%

"Tapi harus kita sadari bahwa faktor usia bukan satu-satunya penentu terhadap kinerja DPR. Contohnya 77,3% caleg terpilih di pemilu 2014 berusia produktif namun tidak berimbas pada pertumbuhan kualitas dan kuantitas kinerja DPR," pungkasnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya