Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hamdan Zoelva Dinilai Lakukan Intervensi di Kongres HMI

Muhammad Fauzi
02/9/2019 11:25
Hamdan Zoelva Dinilai Lakukan Intervensi di Kongres HMI
Koordinator Presidium KAHMI Hamdan Zoelva memberikan sambutan(MI/M Irfan)

PERNYATAAN Kordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Hamdan Zoelva, pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KAHMI di Balikpapan, Kalimantan Timur, mendapat sorotan.

Dalam pernyataannya, Hamdan mendukung Arya Kharisma Hardi sebagai Penanggung Jawab Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (PJ Ketum PB HMI. Pernyataan tersebut telah menuai reaksi dari sejumlah Majelis Penasihat Konsultasi (MPK) PB HMI.

Salah satunya dari MPK PB HMI Basri Dodo, yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjend) PB HMI periode 2010-2012 juga menanggapi pernyataan Hamdan.

Menurut Basri Dodo, pernyataan yang disampaikan Hamdan merupakan pernyataan yang timpang. Basri menegaskan Hamdan Zoelva tidak memahami bagaimana hubungan KAHMI dengan HMI secara struktural maupun secara etik.

“Jika Hamdan Zoelva pernah menjadi Kader HMI dan berproses secara struktural di HMI serta mengikuti perkembangan perubahan konstitusi HMI dari kongres ke kongres. Maka beliau akan tahu dan cermat memposisikan dirinya terlebih dahulu. Atau jangan-jangan Bang Hamdan Zoelva ini tidak paham di mana posisi beliau saat ini," kata Basri dalam keterangannya, Senin (2/9).

Dikatakan Basri, seharusnya beliau (Hamdan) hadir sebagai pengayom dan penyeimbang bagi dinamika kader HMI, bukan malah mengeluarkan pernyataan dan surat instruksi atas nama Presidium Majelis Nasional KAHMI yang membuat gaduh.

"Seharusnya bukan malah mengeluarkan statement dan surat instruksi atas nama Presidium Majelis Nasional KAHMI yang membuat gaduh adik-adik," tegas Basri.

Selain itu, tanggapan juga disampaikan Wahyu Hamdani yang juga anggota MPK PB HMI. Menurut Wahyu, Hamdan tidak bijaksana merespons dinamika kader HMI. Sebab yang bersangkutan tidak menyadari bagaimana efek statement yang dia sampaikan.

“Hamdan Zoelva harusnya menjadi penyejuk ditengah-tengah polemik internal PB HMI. Bukan justru hadir menjadi penyulut amarah sebagian kader dan menyakiti hati mereka. Apalagi Hamdan adalah pakar hukum yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi," tukas Wahyu.

Harapan mereka, pengurus HMI Cabang dan Badko HMI se-Indonesia agar tetap tenang dan fokus pada proses perkaderan di internal kepengurusan masing-masing. Jika ada statement yang merugikan pengurus HMI Cabang dan Badko HMI se-Indonesia, tidak perlu ditanggapi.

“Harapan kami kepada seluruh adik-adik HMI, baik di cabang maupun Badko agar tetap fokus pada program kerja yang produktif. Tidak perlu terkooptasi dengan statement liar oknum yang bikin gaduh internal kepengurusan HMI. Supaya kualitas kaderisasi di Cabang maupun Badko tetap jalan normal tanpa harus larut dalam polemik internal," tutur Wahyu.

Untuk menyelamatkan situasi HMI saat ini salah satunya adalah menyelenggarakan Kongres. "Dan tahapan itu sudah dilakukan oleh PB HMI di bawah kepemimpinan R. Saddam Al Jihad dan Naila Fitria, sebagai Ketua Umum dan Sekjend PB HMI Periode 2018-2020," kata Wahyu. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya