Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENELITI senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menyebut isu agama tidak laku dalam Pemilu 2019. Pemilih tidak menjadikan isu tersebut sebagai preferensi dalam memilih calon wakilnya di legislatif.
"Hal ini bisa dilihat dari hasil Pileg 2019. Total perolehan partai berbasis Islam hanya mendapatkan 30,5%. Ini merosot ketimbang di Pemilu 2014 yang mendapatkan 31%-41%," ujar Syamsuddin di Gedung LIPI, Jakarta, kemairn.
Pada Pemilu 2019, PKS, PPP, dan PBB gagal mengimbangi suara partai nasionalis. Syamsuddin menilai hal itu terjadi karena partai-partai politik tersebut tidak sepenuhnya memperjuangkan nilai-nilai Islam.
Berdasarkan hasil survei nasional dari LIPI, beber Syamsuddin, sebanyak 54,2% responden tidak sepakat bila isu agama dipakai dalam politik dan 32,9% setuju isu agama digunakan dalam pemilu.
Hasil survei lain juga menyebutkan 46% responden berpendapat rangkaian aksi bela Islam pada 2016 merupakan aksi murni, bukan gerakan politik.
Selain itu, LIPI mencatat 52,7% responden tidak keberatan memilih caleg yang berbeda agama, sedangkan 40% responden keberatan.
Survei dilakukan dengan mewawancarai akademisi, politikus, jurnalis senior, pengurus asosiasi pengusaha, tokoh agama, dan budayawan.
Sampel survei berjumlah 1.500 responden dengan margin of erorr sebesar 2,53%. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka di 34 provinsi.
Menyulitkan
Selain itu, LIPI merilis hasil survei mengenai Pemilu Serentak 2019 dan demokrasi di Indonesia. Sebanyak 74% responden mengaku bahwa Pemilu Serentak 2019 dengan mencoblos lima surat suara lebih menyulitkan bagi pemilih.
"Alih-alih bisa memilih secara rasional kandidat untuk memimpin negara, para pemilih dipusingkan dengan hal-hal teknis karena surat suara yang harus dicoblos terlampau banyak," ujar Peneliti P2P LIPI, Wawan Ichwanudin.
Kemudian dari hasil survei tersebut, sebanyak 82% responden setuju bahwa pemilu serentak perlu diubah.
Lalu sebanyak 46,9% responden memilih skema pemilu terpisah antara pemilu legislatif dan pemilu presiden.
"Hasil lainnya menyebutkan sebanyak 96% setuju bahwa dalam penyelenggaraan pemilu, perhatian peserta pemilu dan pemilih banyak ditujukan pada kontestasi pilpres ketimbang pileg," jelas Wawan.
Hasil survei ini dijadikan sebagai potret hasil Pemilu Serentak 2019 dan dukungan demokrasi.
Menurut LIPI, persepsi dari publik ini sangat penting untuk dijadikan bahan evaluasi bagi pelaksanaan pemilu ke depan.
Pengumpulan data survei publik dilakukan melalui wawancara tatap muka di 34 provinsi. Disebutkan bahwa pendanaan survei ini berasal dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
LIPI juga merilis 72,3% warga menginginkan pemilihan presiden dan kepala daerah tetap dilakukan secara langsung.
"Sebanyak 19,1% menyatakan setuju, 72,3% tidak setuju, dan 9,6% tidak menjawab," imbuh Wawan. (P-1)
PENGAMAT Jaringan Damai Papua, Adriana Elisabeth, berpendapat kunjungan dan pertemuan Majelis Rakyat Papua (MRP) dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak mewakili seluruh Papua.
Baru-baru ini, pakar ilmu politik Ikrar Nusa Bhakti dalam sebuah dialog di TV mengatakan, politik di negeri ini sudah masuk kategori disgusting, bukan lagi interesting, bukan pula amusing.
PBB memperingatkan bahwa 40% hewan penyerbuk invertebrata (terutama lebah dan kupu-kupu), berisiko mengalami kepunahan global.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, (LIPI) mengungkapkan bahwa teknologi O3 dipercaya sebagai zat desinfektan yang efektif membunuh kuman dan bakteri.
Masalah di Indonesia, perubahan neraca air yang cenderung semakin defisit akibat perubahan iklim dan penggunaan air baku yang makin tinggi
Di antara seluruh negara-negara di dunia ada 17 negara yang dikategorikan dalam negara yang mempunyai megabiodiversity, termasuk Indonesia.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
Sikap menjaga jarak dari orang baru yang ditunjukkan oleh trader Indonesia sesuai dengan sikap mereka dalam memilih broker keuangan.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
Dari total responden, sebanyak 19,5% menilai Prabowo sebagai sosok tegas dan berwibawa.
SEBANYAK 71 persen masyarakat Indonesia mendukung kebijakan efisiensi anggaran yang diimplementasikan di masa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved