Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
DPP Partai Gerindra mempersilahkan pihak kepolisian memproses sesuai hukum yang berlaku terhadap salah satu kadernya Tri Susanti yang oleh kepolisian sudah ditetapkan sebagai tersangka rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
"Pertama tentu saja kita persilahkan kepolisian bekerja sesuai hukum yang berlaku, yang bersangkutan silahkan mempertangungjawabkan perbuatannya," kata Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu (28/8).
Menurut Andre, pihak partai tidak akan memberikan bantuan hukum apa pun terhadap salah satu calegnya tersebut karena perbuatannya tidak terkait langsung dengan partai.
"Apa yang beliau lakukan adalah urusan pribadi yang bersangkutan tdk ada urusannya sama partai. Jadi partai rasanya tidak akan memberikan bantuan hukum apa pun," tukas Andre.
Baca juga : Kader Gerindra Jadi Tersangka Kasus Rasisme Mahasiswa Papua
Sebelumnya Polisi menetapkan satu tersangka kasus dugaan rasisme di Asrama Mahasiswa Papua, Surabaya. Tersangka tersebut adalah Tri Susanti.
"Telah ditetapkan 1 tersangka dengan inisial TS (Tri Susanti)," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (28/8).
Tri Susanti dijerat dengan Pasal 45A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 UU 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan/atau Pasal 4 UU 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Rasis dan Etnis dan/atau Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 14 ayat 1 dan/atau ayat 2 dan/atau Pasal 15 KUHP.
Penetapan tersangka terhadap Tri Susanti dilakukan setelah polisi memeriksa 16 saksi dan 7 ahli. Polisi, kata Dedi, juga telah mengajukan permohonan pencegahan Tri Susanti untuk bepergian ke luar negeri. (OL-7)
“Kerja sama ini harus dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan menjaga privasi data warga negara,”
Pengamat sebut Presiden Prabowo Subianto ingin memberikan kesan bukan sosok ambisius setelah melarang kader Partai Gerindra gembar-gembor soal dua periode.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan dirinya jadi presiden bukan hasil minta-minta. Ia mengaku menjadi presiden untuk membantu masyarakat.
Sebaiknya pemerintahan saat ini bekerja saja untuk masyarakat. Ketika kinerja baik tentu akan mendapatkan respon yang positif dan modal menuju Pilpres 2029.
Prabowo membeberkan dirinya masih fokus bekerja dan dukungan tersebut merupakan urusan nanti. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku ingin lebih dulu bekerja untuk rakyat.
RATUSAN kader Gerindra di Kabupaten Banggai melakukan aksi unjuk rasa di Polres Banggai karena merasa dua kadernya dipersekusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved