Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) memastikan komposisi kabinet barunya bakal sangat bagus.
"Pokoknya, kabinet yahud," kata Jokowi ketika bertemu dengan pimpinan media di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8).
Baca juga: Jokowi Harus Pastikan Periode Kedua Lebih Baik
Jokowi menyebut kabinetnya yahud, baik dari sisi komposisi maupun profil para menterinya. Komposisi kabinet periode 2019-2024 mendatang, yakni 55:45, di mana 55% dari kalangan profesional dan 45% dari kalangan partai politik.
Dari sisi profil, sejumlah menteri di kabinet saat ini akan dipertahankan karena kinerjanya selama ini dianggap mumpuni. Selain itu, Jokowi juga memilih menteri berusia muda untuk masuk ke dalam pemerintahannya bersama Ma'ruf Amin. Calon menteri itu ada yang usianya di bawah 35 tahun, namun memiliki kemampuan manajerial dan eksekusi yang baik.
Jokowi juga memerintahkan kepada kabinetnya untuk bekerja cepat dan pintar dalam proses pengambilan keputusan. Pihaknya juga akan memberikan target kepada setiap menteri.
"Kecepatan menjadi gambaran besar kabinet ini. Saya akan berikan beberapa target supaya fokus dengan hasil terukur. Misalnya, Menteri ESDM harus bangun berapa kilang dalam 5 tahun atau Menrisetdikti harus punya berapa rektor asing," paparnya. (OL-6)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved