Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menuturkan partainya telah menyiapkan 3 opsi politik dalam menyikapi pemerintahan 2019-2024 ke depan. Ketiga opsi itu adalah bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, koalisi di parlemen, atau menjadi oposisi dengan melakukan pengawasan.
"Yang penting jangan diributkan di dalam atau diluar (pemerintahan), tapi kontribusi besar apa untuk bangsa dan negara," ungkap Riza di Jakarta, Jumat (9/8).
Riza menjelaskan sebagai partai kedua terbesar pemenang Pemilu 2019, Gerindra memiliki posisi yang strategis dalam jalannya pemerintahan ke depan. Posisi strategis tersebut bisa dijlankan baik dari dalam pemerintahan maupun luar pemerintahan dengan menjadi oposisi.
"Kalau kami di dalam cuma masuk dan duduk tapi gak berkontribusi apalagi malah korupsi itu tidak baik bagi rakyat. LEbih baik di luar berikan kritik konstruktuif. Sebaliknya jika di luar tapi cuma bisa teriak-teriak dan tidak bisa berikan masukan konstruktif kan itu juga tidak baik," jelasnya.
Menurut Riza, tidak penting bagi Gerindra berada di dalam maupun di luar pemerintahan. Bagi Gerindra yang terpenting ialah bagaimana bisa memberikan kontribusi konstruktif bagi bangsa dan negara. Ketiga opsi yang telah disiapkan tersebut dinilai mampu mengakomodir kontribusi Gerindra pada bangsa dan negara.
"Jadi semua opsi ini memungkinkan, yang paling penting itu bukan di dalam atau di luar. Tapi sejauh mana memberikan konstribusi konstruktif bagi bangsa dan negara," ungkapnya.
Lebih lanjut Riza menjelaskan, jika berada di dalam pemerintahan Gerindra akan mengupayakan visi misi program Prabowo-Sandi yang dibawakan Koalisi Adil Makmur bisa diimplementasikan untuk kepentingan bangsa. Sebaliknuya jika berada di luar maka Gerindra akan mengkoreksi kebijakan-kebijkan pemerintah.
"Kalau kami di luar, kami mau koreksi pemerintah agar ke depan bisa lebih baik," ungkapnya. (OL-4)
Pramono enggan berbicara soal oposisi. Dia mengatakan sistem presidensial yang dianut Indonesia tak ada istilah oposisi.
Viktor menuturkan Partai NasDem memiliki 69 anggota DPR di parlemen. Karena itu dukungan secara fisik, pikiran, tenaga semua akan diberikan lewat 69 anggota DPR.
PDI Perjuangan justru lebih bagus ketika menjadi oposisi karena bisa memainkan peran-peran strategis bagi pemerintahan.
Satu-satunya yang bisa diharapkan agar ada oposisi berkualitas ialah dari para partai politik
Anies Baswedan mengatakan demokrasi yang baik adalah oposisi yang sehat. Di mana tetap ada ruang bagi oposisi untuk mengungkapkan pandangannya.
Pengamat politik Indonesian Public Institute Karyono Wibowo mengatakan, Gatot ingin mengambil jarak dengan pemerintah dengan memilih tidak hadir dalam acara penyematan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved