Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEKJEN Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, mengatakan partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) belum menyepakati kursi Ketua MPR akan diduduki oleh Partai Golkar. Arsul mengaku, tahu dengan keinginan Partai Golkar tersebut. Namun, ia mengakui belum ada keputusan soal kursi Ketua MPR tersebut.
"Kalau hari ini dikatakan bahwa semuanya yang ada di koalisi dan juga yang ada di luar koalisi sudah menyepakati untuk Golkar itu belum. Bukan tidak ya, belum," kata Arsul, ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8).
Baca juga: Jokowi Larang Perombakan Direksi BUMN hingga Oktober 2019
Arsul menegaskan, hingga saat ini belum ada pertemuan resmi dari pimpinan parpol KIK untuk membahas siapa yang akan mengisi kursi Ketua MPR.
Meski demikian, ia tak menampik dalam waktu dekat akan dibahas mengenai pimpinan MPR. Khususnya, kata ia, ketika Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Bali, 8-10 Agustus mendatang. Pasalnya, pada kongres tersebut akan dihadiri oleh pimpinan parpol dan Presiden Joko Widodo.
"Mungkin disela kongres kalau semuanya kumpul juga tidak tertutup kemungkinan akan dibicarakan di sana. Karena kemungkinan besarnya Pak Jokowi juga akan hadir. Saya kira kalau di pertemuan itu tidak hanya antar partai politik, tapi juga ada Pak Jokowi juga," kata Arsul.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan kursi Ketua MPR akan menjadi jatah bagi kadernya. Airlangga mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah pihaknya menjalin kesepakatan dengan partai lain tentang posisi Ketua MPR.
"Untuk MPR sesuai MD3 adalah paket. Di antara paket itu sudah disepakati yang memimpin adalah dari Partai Golkar," kata Airlangga. (OL-6)
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi canda tawa.
Kabar mengenai pertemuan antara Presiden Jokowi dan para ketua umum partai koalisi pemerintahan dibenarkan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Selasa ini.
Dia menekankan pilihan NasDem terhadap Anies Baswedan merupakan kemerdekaan sikap dan pilihan yang tidak ada hubungannya dengan koalisi pemerintahan.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir warna biru sebagai penyebab kekalahan Timnas Kroasia melawan Argentina.
Adi menekankan selama mendukung Jokowi, NasDem selalu menujukan loyalitasnya. NasDem tidak pernah melayangkan protes atau mengkonfrontasi kebijakan Jokowi.
Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved