Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut telah mengatur jadwal pertemuan dengan presiden terpilih Joko Widodo. Pertemuan SBY dan Jokowi kemungkinan berlangsung awal Agustus 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mau membuka jadwal pasti pertemuan tersebut. Yang jelas, kata dia, SBY akan kembali aktif ke dunia politik dalam upaya merajut persatuan Indonesia setelah Pilpres 2019.
"Pak SBY sudah memberikan penegasan, beliau akan aktif kembali. Mengamati kondisi terkini tentunya akan menjalin komunikasi-komunikasi dengan presiden tepiilih dan diyakini akan dilakukan dalam waktu yang tidak lama lagi, katakanlah awal Agustus," ungkap Syarif dalam diskusi bertajuk Utak- atik Manuver Elite, di Jakarta, Sabtu (27/7).
Menurutnya, ada banyak hal yang akan dibahas kedua tokoh dalam pertemuan nanti. Salah satunya terkait dengan formulasi Indonesia agar menjadi lebih baik ke depan. "Kita harapkan demikian, tinggal ada dua bulan, waktu memformulasikan lima tahun ke depan," ujarnya.
Syarief mengatakan Demokrat belum bisa memutuskan bakal bergabung ke pemerintahan Jokowi-Amin atau tetap berada di luar pemerintahan sebagai oposisi. Saat ini, kata dia, Demokrat masih menjalin komunikasi dengan seluruh partai. "Kami lalukan komunikasi dengan semua partai politik, seperti PDIP, Gerindra. Hampir dipastikan di mana pun kita harus jalin," pungkasnya.
Posisi strategis
Di sisi lain, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin berharap tokoh-tokoh MUI mampu menduduki posisi strategis di pemerintah pusat, mengikuti jejaknya yang kini menjadi wakil presiden terpilih periode 2019-2024.
"Sepanjang sejarah belum pernah Ketua MUI jadi wapres. Kita berharap mudah-mudahan ini jadi kebiasaan," ujarnya ketika memberi sambutan pada acara Milad ke-44 MUI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (27/7).
Ia meminta kepada peserta yang hadir untuk bersyukur lantaran Presiden Joko Widodo mengajaknya untuk memimpin Indonesia ke depan. Dengan rendah hati, Ma'ruf menyebut dirinya hanya menggantikan peran Wapres Jusuf Kalla.
"Wapres itu tetap Pak JK, saya cuma pengganti sebenarnya. Beliau wapres, tapi karena tidak boleh (lagi), akhirnya terpaksa saya yang jadi wapres. Saya sebagai Ketua Umum MUI jadi wakil presiden, saya rasa harus disyukuri MUI," ucap Ma'ruf.
Milad MUI kali ini mengusung tema Meningkatkan perkhidmatan dan kemitraan MUI dalam rangka penguatan ukhuwah islamiah dan persatuan bangsa. Turut hadir dalam acara itu, antara lain Wapres Jusuf Kalla, Sekjen MUI Anwar Abbas, dan mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie.
Sementara itu, saat menjawab pertanyaan pers, Ma'ruf menepis kabar yang menyebutkan dirinya tak dilibatkan dalam proses penyusunan kabinet. Ia memastikan pembicaraan mengenai kabinet belum merujuk pada nama-nama tertentu. "Enggak, baru menghimpun saja, ya," ucapnya.
Menurutnya, sampai saat ini nama-nama yang akan masuk jajaran kabinet tengah digodok. Intinya, kata dia, kabinet akan diisi unsur politik dan profesional. Meski dari unsur politik, ia memastikan sosok tersebut profesional dalam mengemban tugas.
"Yang penting terwakili, walaupun dari politik juga profesional." (Micom/P-3)
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Meskipun tantangan terbesar berada di kawasan Afrika, kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia tidak boleh lengah.
Presiden RI ke-6 itu juga menyoroti wilayah Papua yang masih menyumbang 93% dari beban malaria nasional, dan menekankan pentingnya komitmen lintas pemerintahan.
SBY menyoroti, konflik dan peperangan geopolitik yang terus berlangsung.
Menurut dia, hal tersebut tindakan luar biasa yang patut diapresiasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved