Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Perlu Sinergi Membumikan Pancasila

Uta/P-3
23/7/2019 08:55
Perlu Sinergi Membumikan Pancasila
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko (kiri) menyampaikan materi diskusi bersama Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu’ti (kedua(MI/ROMMY PUJIANTO)

SEMUA unsur lembaga negara memiliki komitmen yang sama untuk menjaga Pancasila. Sinergi antara unsur agamais, nasionalis, TNI, dan parpol sangat diperlukan untuk menjaga ideologi negara.

"Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan untuk menjaga negara ini. Harus diakui tanpa sinergi semua pihak, sulit membangun kekuatan ideal sebuah negara," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam Dialog Peradaban Bangsa Nasionalis, Islam, dan TNI bertema Siapa melahirkan Republik harus berani mengawalnya, di Jakarta, kemarin.

Moeldoko juga menambahkan tidak mudah mengelola negara besar seperti Indonesia. Diperlukan doktrin pembinaan teritorial kepada seluruh unsur lembaga negara.

"Kelompok nasionalis dan kelompok agama Islam jangan ragukan kesetiaan TNI," jelas mantan orang nomor satu TNI tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menuturkan peoses politik merupakan salah satu cara merawat bangsa. Proses itu dapat melahirkan pemimpin yang bisa mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.

"Kebijakan pemimpin itu harus terkait langsung dengan kemaslahatan rakyat. Bagi NU, siapa pun pemimpinnya, sepanjang bisa menjalankan amanah demi kemaslahatan masyarakat, akan kita dukung," ujar Helmy.

Helmy juga menyinggung proses bertemunya Presiden terlilih Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. Menurutnya, pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut merupakan investasi kedewasaan berdemokrasi di masa depan. "Sekarang pekerjaan rumah kita adalah mengurangi kesenjangan ekonomi," tukasnya.

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan bahwa pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden pada Oktober mendatang harus didasari kerja sama yang sinergis mengenai pembumian Pancasila. Begitu pun dengan koalisi yang akan ditentukan mendatang.

"Koalisi yang dibangun Pak Jokowi hanya akan benar jika berpijak pada sejarah pembentukan Republik ini," ungkap Hasto.

Lebih lanjut, ia menilai pemerintahan ke depan dapat berjalan stabil dengan belajar dari sejarah pendirian bangsa. Menurut dia, Jokowi pasti ingin meninggalkan legacy (warisan) terbaik pada periode pemerintahannya yang kedua. "Tentu legacy ini bisa tercipta jika kekuatan gotong royong dijadikan sebagai fondasi." (Uta/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik