Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SINERGISITAS seluruh elemen bangsa dari unsur agamais, nasionalis seperti TNI dan Polri serta partai politik menjadi komponen penting untuk menjaga negara.
Demikian disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, saat menjadi narasumber dalam dialog peradaban bangsa nasionalis, Islam, dan TNI bertema "siapa melahirkan republik harus berani mengawalnya" di Kantor DPP PA GMNI, Jakarta Pusat, Senin (22/7).
"Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan untuk menjaga negara ini. Karena harus diakui tanpa adanya sinergi dari semua pihak sulit membangun kekuatan ideal sebuah negara," ungkap Moeldoko.
Baca juga: Surya Paloh: Kami Sepakat Pertahankan Solidaritas
Dalam kesempatan tersebut Moeldoko menambahkan tidak mudah mengelola negara besar dengan letak geografis Indonesia yang berpulau. Diperlukan doktrin pembinaan teritorial kepada seluruh unsur lembaga negara.
"Kelompok nasionalis dan kelompok agama Islam jangan ragukan kesetiaan TNI," jelas mantan orang nomor 1 di TNI tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menuturkan peoses politik juga merupakan salah satu cara merawat bangsa. Melalui peoses politik dapat melahirkan pemimpin yang bisa mewukudkan masyaealat adil, makmur, dan sejahtera.
"Kebijakan pemimpin itu harus terkait langsung dengan kemahsyalatan pemimpinnya. Bagi NU siapapun pemimpinnya sepanjang bisa menjalankan amanahahirnya kemahsyalahatan bagi masyarakat. Maka itu kita dukung," ungkap Helmy.
Helmy juga menyinggung proses bertemunya Presiden Indonesia terlilih Joko Widodo (Jokowi) dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Menurutnya pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut merupakan invetasi kedewasaan berdemokrasi di masa depan.
"Sekarang saat ini pekerjaan rumah kita adalah mengurangi kesenjangan ekonomi," jelasnya.
Sementara itu, Sekjend PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan bahwa pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Oktober mendatang harus didasari pada kerja sama yang sinergis mengenai pembumian Pancasila. Begitupun dengan koalisi yang akan ditentukan mendatang.
"Koalisi yang dibangun Pak Jokowi hanya akan benar jika berpijak pasa sejarah pembentukan Republik ini," ungkap Hasto.
Hasto melanjutkan pemerintahan ke depan dapat berjalan stabil dengan belajar dari sejarah pendirian bangsa. Menurtu Hasto Jokowi pasti ingin meninggalkan legacy terbaik pada periode pemerintahannya yang kedua.
"Tentu legacy ini bisa tercipta jika kekuatan gotong royong dijadikan sebagai fondasi," ungkapnya. (OL-8)
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menegaskan pentingnya peran pengajar dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara holistik.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
Salah satu alasan di balik usulan penyempurnaan konstitusi, yakni terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
Bukan sekadar peringatan sejarah, Asyura 2025 serukan solidaritas bagi Palestina dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved