Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MANTAN Kapolda Metro Jaya Komjen Mochamad Iriawan membantah pernah diperiksa Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Iriawan yang kini menjabat Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) tersebut menegaskan dirinyan hanya dimintai klarifikasi.
"Bukan diperiksa, api klarifikasi. Kalau diperiksa kan di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Pertemuan saya dengan TGPF itu tidak ada pemeriksaan. Mereka tanya, apakah pernah bertemu Novel, saya jawab pernah. Novel memang pernah ke ruangan saya di Polda Metro Jaya,” ungkapnya, Minggu (14/7).
Menurut perwira bintang tiga yang dikenal dengan panggilan Iwan Bule itu, pembicaraanya dengan Novel di Polda Metro Jaya dulu terkait masalah sinergitas Polri dan KPK dalam penanganan korupsi. "Kita berdiskusi masalah korupsi, bagaimana kolaborasi polisi dengan KPK. Penangananan kasus yang besar-besar, bukan OTT (operasi tangkap tangan) saja melainkan kasus korupsi yang harus diungkap, mulai dari mendapat info, penyelidikan, audit, lanjut ke penyidikan, sampai menangkap big fish (ikan besar)-nya," jelas Iriawan.
"Saya kasih masukan ke dia (Novel) untuk masuk ke sektor-sektor yang belum terungkap. Misalnya mafia pangan dan lain-lain, saya jelaskan ke mereka. Itu pertemuan kami di ruang kerja Kapolda Metro Jaya," imbuhnya.
Iriawan menegaskan dirinya sama sekali tidak ada sangkut paut dengan kasus Novel. Menurutnya, TGPF mungkin menilai dirinya mengetahui kasus Novel.
"Saya katakan, saya tidak tahu kasus itu. Saya ditanya kapan lagi pernah ketemu, saya jawab pernah ke rumahnya (Novel) saat anak Novel lahir. Saya silaturahmi. Tapi mungkin TGPF mau tahu apa sih maksud kedatangan saya ke Novel," paparnya.
Lebih jauh, perwira Polri yang juga pernah menjabat Kapolda Jawa Rarat tersebut mengaku anggapan dirinya terlibat kasus Novel sangat merugikan "Kasihan keluarga saya. Tapi selama saya benar, saya akan lawan semuanya. Bila perlu, saya siap berkorban nyawa untuk kebenaran," tegasnya. (RO/R-1)
Di tengah praktik korupsi yang terus merajalela dan pelemahan KPK yang semakin nyata, pemerintah dan DPR seharusnya dapat memikirkan cara pemberantasan korupsi yang efektif dan tegas.
MANTAN Penyidik KPK Novel Baswedan menilai keterangan saksi Rossa Purbo Bekti soal Firli Bahuri membocorkan informasi OTT kasus suap PAW penting ditindaklanjuti.
Novel menilai gugatan yang dilayangkan oleh Agustiani Tio Fridelina kepada Rossa merupakan bentuk serangan balik secara personal.
Namun demikian, hanya disampaikan secara singkat karena mereka tengah berada di tengah-tengah acara yang sedang berjalan.
KPK telah mengembangkan kasus Harun dengan menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Advokat sekaligus kader PDIP Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka dalam kasus ini.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak memastikan kasus Firli terus berproses.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved