Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan UIN Bandung memiliki paling banyak mahasiswa yang menganut paham fundamentalistis dalam beragama berdasarkan hasil riset Setara Institute yang dirilis Minggu (30/6).
Peneliti Setara Institute Noryamin Aini, fundamentalistis beragama bisa menjadi akar eksklusivisme dan perilaku intoleran.
"Fundamentalistis beragama bisa menjadi akar eksklusivisme dan perilaku intoleran jika visi fundamentalisme dipaksakan di ranah kehidupan sosial," kata Noryamin ketika memaparkan hasil risetnya di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, Minggu (30/6).
Baca juga: Setara: Kikis Segregasi Sosial, Hentikan Ekslusi Minoritas
Dalam penelitian ini, Setara Institute menggunakan metode kuantitatif. Jumlah responden mencapai 1.000 orang dari 10 PTN di Indonesia. Hasil riset pada 10 kampus, kata dia, UIN Bandung mendapat poin 45,0 dan UIN Jakarta mendapat poin 33,0. Lebih lanjut, Universitas Mataram mendapat 32,0 poin; IPB mendapat poin 24,0 poin; UNY mendapat poin 22,0 poin. Kemudian, UGM memperoleh 12,0 poin; Universitas Brawijaya memperoleh 13,0 poin; ITB mendapat 10,0 poin; Unair mendapat poin 8,0; dan UI memperoleh poin 7,0.
Aspek fundamemtalistis, jelas Noryamin, tidak selalu menggambarkan sisi buruk beragama. Menurutnya, aspek ini justru menunjukkan kekukuhan dalam beragama.
"Pada sisi tertentu, di ranah pribadi, seorang penganut agama memang harus memiliki visi fundamentalisme seperti keyakinan keagamaan yang kokoh," jelasnya.
Setara Institute melakukan survei di lingkungan kampus untuk mengukur kerangka demoratik. Data yang diperoleh akan menjadi pijakan untuk mengatasi kecemasan banyak pihak tentang arus balik indoktrinasi Pancasila dan agar pilihan penanganan yang represif dapat dihindari. (OL-8)
FPHW secara tegas menolak berkembangnya organisasi masyarakat yang teridentifikasi dan menganut paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.
DKI Jakarta menduduki peringkat kedua untuk perisitiwa intoleran dalam kurun 12 tahun terakhir di belakang Jawa Barat.
Athoilah mengatakan pembangunan musala itu sudah memenuhi persyaratan sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan 9 Tahun 2016.
Mantan staf Basuki Tjahaja Purnama ini menegaskan, sikapnya tak akan berubah jika kasus serupa terjadi pada agama lain.
Dalam menjalankan misi untuk merekrut para generasi muda, kelompok radikal ini sering kali memanipulasi, mendistorsi, dan memolitisasi agama.
Ujaran kebencian sejatinya juga menjadi pintu masuk perilaku radikal dan terorisme yang telah terbukti merusak dan menghancurkan kehidupan dan peradaban manusia.
JAJARAN Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan masih memburu pelaku kasus pelecehan begal payudara yang menimpa mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan, Banten, mengerahkan 10 unit armada untuk memadamkan kebakaran yang melanda gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
PROSES masuk seleksi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri melalui jalur undangan atau Seleksi Prestasi Akademik Nasional di UIN Jakarta masih berlangsung dan melebihi kuota.
PROSES masuk seleksi perguruan tinggi keagamaan Islam negeri melalui jalur undangan atau seleksi prestasi akademik nasional di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta masih berlangsung.
Hemat dia, yang harus dikontrol oleh fakultas dan program studi ialah kurikulumnya yang akan mengantarkan para mahasiswa menjadi berpikir inklusif, moderat, dan toleran.
Moderasi beragama menjadi hal penting saat ini karena masyarakat dihadapkan pada tarikan paham-paham keagamaan yang sangat konservatif sehingga seolah tercerabut dari realitas kekinian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved