Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Relawan KamIPB Siap Kawal Program Jokowi-Ma'ruf 

Dede Susianti
29/6/2019 21:25
Relawan KamIPB Siap Kawal Program Jokowi-Ma'ruf 
Acara silaturahmi, syukuran kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI KamIPB, Sabtu (29/6).(MI/DEDE SUSIANTI)

RELAWAN KamIPB (Keluarga Alumni IPB) menggelar acara syukuran kemenangan Jokowi - Ma"ruf Amin di Hotel Santika Bogor, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Sabtu (29/6). KamiIPB adalah kumpulan profesional dan cendekia yang beranggotakan alumni IPB.

KamiIPB menjadi salah satu kumpulan relawan pendukung pemenangan pasangan Jokowi Maruf pada pilpres 2019 yang terbentuk pada 12 Januari 2019.

Acara yang juga halal bihalal sekaligus peluncuruan KamIPB to Be One itu dihadiri juga sejumlah tokoh nasional. Di antaranya anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Sidarto Danu Subrotodan Agum Gumelar, dan Direktur Lembaga Pengajian dan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) yang juga Ketua MUI bidang ekonomi dan umat, Lukmanul Hakim.

"Hari ini KamIPB mengadakan syukuran ini kemenangan Jokowi-Ma'ruf, setelah kita menunggu proses selesai sampai di MK dan kemarin tanggal 27 sudah diputuskan. Semoga hasil ini menjadi perjalanan ke depan untuk Indonesia maju. Karena KamIPB memang ada untuk Jokowi, dan kami harus tetap kontinyu. berikutnya kami mengadakan peluncuran dari KamIPB Jokowi menjadi KamIIPB To Be One," ungkap Ketua KamIPB Titik Wijayanti.

KamIPB To Be One lanjutnya, adalah setiap langkah pihaknya ke depan hanya satu yaitu Indonesia maju yang berarti berdasarkan NKRI dengan falsafah negara Pancasila dan UUD 45 menjadi satu kesatuan.

"Kita akan kontinyu mengawal dan mengkritisi khsusnya di bidang pertanian, perikananan dan kehutanan juga pengembangan sumber daya manusia.

Kami bukan untuk menggembosi siapapun. Kami punya sikap, cara berfikirnya kami memang profesional," terangnya.

Meski pihaknya hadir memang untuk pemenangan Jokowi, tapi lanjut Titik, pihaknya juga mengkritisi pemerintahan Jokowi nanti, agar sampai ke bawah.

"Jokowi mewakikii kebinekaan, keberagaaman dan pluralisme. Kita juga sudah ada yang namanya blue print dan gren print. Blue untuk perikanan dan green untuk pertanian dan kehutanan. Itu akan kita sampaikan yang terkait," ungkapnya.

Deradaklisme
KamiIPB yang beranggotakan praktisi profesional, pendidikan serta ilmuwan, lanjut Titik, sepakat dengan apa yang telah disampaikan oleh Presiden Jokowi bahwa fenomena merebaknya radikalisme sudah sangat mengkhawatirkan. 

Paham ini dinilai dapat menimbulkan hegemoni satu pihak terhadap pihak lain. Antitoleransi dan menafikan keberagaman juga tidak sejalan dengan falsafah pancasila dan bhineka tunggal ika yang dapat mengancam NKRI.

Dia menyebut, radikalisme di lingkungan masyarakat khususnya di kampus, perguruan tinggi bukanlah faham yang tiba-tiba masuk dan mempengaruhi pemikiran di kalangam perguruan tinggi tersebut. Namun proses ini sudah berlangsung lama dan panjang sehingga dapat hidup di tengahnya.

Berangkat dari situasi itu, dengan berlannjutnya kpemimpinan Presiden Jokowi, KamiIPB berkomitmen untuk tetap mendukung penuh dan akan secara aktif memberikan buah pemikiran ke pemerintah melalui kerja sama Kemenristekdikti (Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi) dan rekan-rekan alumni perguruan tinggi lainnya.

"Berikutnya secara bersama-sama kami akan melakukan deredaklisme di lingkungan kampus atau peeguruan tinggi masing-masing melalui kegiatan-kegiataj yang mengembangkan dan menguatkan kembali nilai-nilai kebangsaan, cinta negeri dan bela negara berdasarkan pancasila dan UUD 45," pungkasnya.

Baca juga: Milenial Indonesia Serukan Persatuan Demi Kemajuan Bangsa

Sementara itu, Anggota Wantimpres Sidarto mengatakan bahwa kemenanga ini adalah suatu kemenangan politik, suatu kemenangan tegaknya kembali NKRI, pancasila yang harus dirawat sampai kapan pun.

Meski demikian, itu belum semuanya, karena ada PR (pekerjaan rumah) ke depan bagi seluruh anak bangsa untuk merebut kemenangan ideologi. Hal itu, katanya, karena banyak lembaga negara dan lembaga pendidikan, lembaga politik yang terpapar kelompok radikal.

"Itu harus betul-betul kita benahi supaya mereka kembali jati diri bangsa NKRI, pancasila,"pungkasnya. (A-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik