Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
KETUA Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Partai Demokrat memiliki nilai dan etika yang dijunjung tinggi untuk menerima kekalahan jika itu dialami partainya.
"Sebelum Partai Demokrat berdiri, pada Pemilihan Wakil Presiden 2001, saya kalah dalam putaran kedua. Sekian jam kemudian, saya didampingi Ibu Ani menyampaikan pernyataan menerima kekalahan tersebut," kata SBY melalui rekaman video yang diterima wartawan di Jakarta, Senin (27/5).
Dia mengatakan, pada saat itu, dirinya menerima kekalahan dan mengucapkan selamat kepada wapres terpilih dan meminta para konstituennya mendukung wapres terpilih tersebut.
SBY juga menceritakan di Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, dirinya menerima hasil hitung cepat dan mengucapkan selamat kepada tiga partai politik yang memperoleh suara di atas Demokrat.
"AHY sebagai salah satu kader utama Demokrat juga menganut etika dan nilai yang sama. Pascahitung cepat Pilkada Jakarta, dia menerima kekalahan setelah sebelumnya menelpon dan mengucapkan selamat kepada pasangan yang menang," ujarnya.
Baca juga: SBY Berharap Pertemuan Jokowi-Prabowo Segera Terwujud
SBY mengatakan apa yang dilakukannya pada 21 Mei lalu hakikatnya sama yaitu meski perolehan suara Demokrat menurun dibandingkan Pemilu 2014, secara ksatria harus menerima hasil Pemilu 2019.
Menurut dia, apa yang dikatakannya ketika 21 Mei adalah menerima dengan catatan karena banyak catatan terkait pelaksanaan Pemilu 2019.
"Karena itu, selain Demokrat memberi jalan dan dukungan terhadap para caleg yang menggugat ke MK karena merasa dirugikan, kami juga mengevaluasi secara komprehensif penyelenggaraan Pemilu 2019," katanya.
Dia menilai evaluasi komprehensif itu agar Pemilu 2024 dapat dilaksanakan lebih damai, jujur, adil, demokratis, dan berkualitas, fair play, dan keadilan yang sejati bagi para peserta Pemilu.
Menurut dia, Demokrat dirugikan akibat pelaksanaan Pemilu 2019 kurang fair play.
SBY mengajak para kadernya menjaga tradisi baik Demokrat dalam setiap kontestasi, karena pernah menang dan pernah kalah.
"Kata AHY, menang tidak terbang, kalah tidak patah. Seperti dalam pertandingan olahraga, ada kalanya kita menang, ada kalanya kalah. Karena itu kalah atau menang, kita berjabat tangan secara sportif," katanya. (OL-2)
PRESIDEN ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi membagikan momen bersama Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
Istana telah siap menyelenggarakan Upacara HUT ke-80 RI. Peringatan hari kemerdekaan itu diharapkan menjadi momentum mengenang jasa pahlawan.
Undangan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI untuk para mantan Presiden RI sedang dalam proses finalisasi,
PRESIDEN ke-7 RI, Joko Widodo tidak bersedia menjawab siapa tokoh atau orang besar di balik persoalan ijazah miliknya yang terus berproses dan menjadi polemik di tengah masyarakat.
Kenapa Jokowi melakukan itu? Kenapa dia malah membuka front pertempuran politik dan menambah musuh baru? Panikkah dia?
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved