Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PRESIDEN Joko Widodo mengungkapkan dirinya tidak akan menghentikan langkah untuk merampingkan lembaga di pemerintahan demi terciptanya birokrasi yang lincah dan efisien. Dirinya mengaku telah menghapuskan 23 lembaga selama masa pemerintahannya.
"Dalam 5 tahun kita (sudah) bubarkan 23 lembaga yang dipandang tidak relevan dengan waktu dan zaman. Ke depan akan lebih banyak lembaga yang kita tidak perlukan akan dihapus dan ditiadakan," tutur Jokowi di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta, Minggu (26/5), dalam jamuan buka puasa bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Baca juga: Jokowi: Ketua HIPMI Bahlil Cocok Jadi Menteri
Menurut dia, upaya reformasi birokrasi dan reformasi struktural tetap akan dilanjutkan. Tujuan utamanya untuk menyederhanakan perizinan.
Ia menjelaskan, selama ini birokrasi Indonesia memiliki lembaga yang terlalu banyak sehingga menyebabkan tumpang tindih kewenangan dan kebijakan. Hal itu yang memicu ketidakefisienan birokrasi.
Sejak 2014 hingga 2017, pemerintahan Jokowi telah membubarkan 23 lembaga nonstruktural. Pembubaran tersebut dilakukan secara bertahap. (Dro/A-5)
Putra bungsu Presiden Jokowi itu juga menyebut bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Ia menilai ada perpecahan antara Jokowi dengan PDIP yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.
Beragam pembangunan telah dilakukan selama empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.
Tak hanya memberi selamat pada Jokowi-Amin, AHY juga mengapresiasi sikap Prabowo-Sandiaga
"Saya meyakini kebesaran hati dan kenegarawanan dari sahabat baik saya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," kata Jokowi.
Ia justru mengatakan akan mencari langkah hukum selanjutnya dalam menyikapi putusan MK yang bersifat final dan mengikat itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved