Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
BUPATI Klungkung, I Nyoman Suwirta memilih mundur dari Partai Gerindra. Suwirta dilantik bersama wakilnya I Made Kasta untuk periode ke dua (2018-2023), pada 16 Desember 2018 lalu secara resmi menyatakan mundur dari Partai Gerindra pada Kamis (23/5) sore.
Bupati asal Nusa Penida itu menyatakan mundur dari partai pengusungnya karena merasa tidak nyaman dengan berbagai tudingan yang diterimanya melalui whatsapp group (WAG) Partai Gerindra Klungkung.
Keluarnya Bupati I Nyoman Suwirta cukup mengejutkan publik. Keluarnya I Nyoman Suwirta berbuntut dari kisruh perbincangan di percakapan Grup Media Sosial Partai Gerindra Bali.
"Saya keluar, karena saya tidak diinginkan lagi di Partai Gerindra. Terbukti setelah saya dikeluarkan ada pernyataan akan bersih-bersih. saya mungkin jadi beban di Partai Gerindra," kata Bupati I Nyoman Suwirta kepada para wartawan, usai dari Malaysia untuk berobat, Kamis (23/5) sore.
Dan setelah keluar, Suwirta mengaku tidak akan masuk ke partai manapun. Ia tetap mengabdikan diri untuk Kabupaten Klungkung sebagai bupati di sisa masa pemimpinan 4,5 tahun lagi. Keluarnya I Nyoman Suwirta dibuktikan dengan penyerahan surat ke DPC Partai Gerindra bertandatangan dan bermaterai lengkap dengan KTA Partai yang selama ini menjadi Dewan Pertimbangan Partai Gerindra. Surat itu dikirimkan melalui kurir.
Dalam surat itu, Suwirta menyatakan mundur dari Gerindra karena akan fokus menjadi Bupati Klungkung. Bupati juga mengatakan terima kasih atas kerja sama selama ini, dan minta maaf ke Partai Gerindra. Ia juga mengajak Partai Gerindra ikut membangun Klungkung.
Di Kantor DPC Gerindra, surat pengunduran ini diterima langsung oleh Ketua OKK DPC Gerindra, Ketut Juliarta yang merupakan caleg Gerindra yang lolos ke DPRD Provinsi Bali.
Menanggapi keluarnya I Nyoman Suwirta dari Partai Gerindra, Ketua DPC Gerindra I Wayan Baru mengaku keluar masuk partai adalah hal biasa.
"Itu hak masing-masing orang, tapi kayaknya kurang elegan. Seorang bupati mengundurkan diri surat dengan mengutus orang lain dan bukan bawa sendiri suratnya," kata Baru kepada media.
baca juga: Usut Aktor Intelektual Kerusuhan 22 Mei
Ia menambahkan bahwa isu yang berkembang ia dikeluarkan dari whatsapp grup bukan karena partai tidak menghargai Suwirta.
"Dia dua kali terpilih sebagai bupati karena kinerja partai. Dikeluarkanya dari grup WA ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan pernyataan selama ini beredar, bahwa dia tidak dibutuhkan di partai. Kecuali saya yang memanggilnya sebagai Ketua DPC bahwa saya tidak butuh. Selama ini saya tidak bilang apapun. Jangan salah tafsir," tegasnya. (OL-3)
MAHKAMAH Konstitusi (MK) kembali menggelar pengujian norma keterwakilan perempuan yang terdapat dalam UU MD3.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Puan mengatakan pimpinan partai politik juga akan membahas putusan MK terkait pemisahan pemilu. Setelah itu, kata ia, pimpinan partai politik akan memberikan pandangan dan sikap bersama.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved