Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
POLDA Metro Jaya menyatakan rencana pengerahan massa ke Monas, Jakarta Pusat pada 19 April 2019 terkait dengan perayaan salah satu paslon capres dan cawapres, belum memiliki izin.
"Terkait pengerahan massa, saya sudah menanyakan bagian intel sampai sekaranh belum beri surat pemberitahuan. Izin belum ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/4) petang.
Argo menjelaskan bahwa jika suatu kelompok akan melakukan kegiatan massa menurut tata caranya, harus memberikan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian terlebih dahulu.
"Nantinya akan melalui proses diskusi dan ditanyakan di mana lokasinya, kegiatannya apa, izin lokasinya bagaimana, jumlahnya berapa, titik awalnya di mana, semua akan ditanyakan saat proses diskusi tersebut. Namun, untuk informasi massa besok, akan saya tanyakan kembali ke Intel PMJ lebih lanjut," kata Argo.
Selain itu, Argo juga menyatakan TNI-Polri akan tetap menjaga dan mengawal pemilu hingga surat suara sampai ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan proses perhitungan selesai serta diumumkan.
baca juga: Prabowo Pilih Syukuran di Kertanegara
"Dan apabila ada satu kelompok yang melakukan hal inkostitusional, maka akan berhadapan dengan hukum. Lalu, apabila memiliki sengketa dalam pemilu, ada jalur yang bisa dilalui baik ke Bawaslu, maupun ke Mahkamah Konstitusi. Artinya sudah ada aturannya dan mekanismenya sudah diatur undang-undang maka kami meminta tolong ikutilah aturan yang berlaku," tambahnya. (OL-3)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved