Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) diprediksi akan kembali memenangi bursa Pilpres 2019. The Economist Intelligence Unit menuturkan Jokowi akan menang dengan dukungan dari mitra koalisinya. Menurut The Economist, Jokowi harus terus fokus pada liberalisasi dari lingkungan bisnis. Dia juga harus secara bertahap membuka investasi asing.
"Reformasi big bang akan tetap sulit dipahami. Namun, jika Prabowo Subianto menang, dia akan menjadi nasionalis," tutur The Economist, dalam laporan yang diterima Medcom.id.
Mereka mengatakan Prabowo akan menjadi tantangan untuk bisnis asing dan per-usahaan Indonesia dalam menjangkau pasar global. Selain itu, stabilitas fiskal Indonesia juga bisa terancam dengan rencana pemotongan pajak. "Joko Widodo diprediksi mampu meneruskan masa jabatan dalam pemilihan 17 April karena dukungan yang akan ia terima dari partai-partai koalisi," kata mereka. "Pemerintahan presiden saat ini telah memberikan stabilitas makro ekonomi dan peningkat-an akses ke layanan kesehatan dan pendidikan.''
Baca Juga: Indramayu akan Tetap Jadi Lumbung Padi Nasional
The Economist menambahkan, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga membuat kema-juan bertahap dalam pengembangan infrastruktur. Prestasi Jokowi ini dinilai akan menambah dukungan untuknya. Analis The Economist Intelligence Unit, Anwita Basu, menuturkan Jokowi akan memastikan reformasi berkelanjutan terhadap lingkungan bisnis lima tahun ke depan. Meski demikian, ada beberapa risiko yang harus dihadapi Jokowi.
"Risiko utama bagi Jokowi ialah upayanya untuk menjangkau arus utama Islam konservatif serta kegagalannya memberikan perbaikan substansial dalam catatan hak asasi manusia. Golongan muda dan minoritas pribumi akan berkurang antusiasmenya terhadap Jokowi. Hal itu berbeda dari Pilpres 2014. (Pro/P-1)
Tom Lembong dan Hasto adalah dua sosok yang mewakili oposisi Jokowi. Keduanya dipidana juga dinilai tak lepas dari keinginan Jokowi.
Pemberian amnesti Hasto Kristiyanto dan abolisi Tom Lembong disebut membuat hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi makin berjarak.
AUFA Luqmana,17, membeli mobil pikap Esemka bekas, untuk membuktikan keseriusan gugatannya atas wanprestasi Presiden ke-7 Jokowi
Kenapa Jokowi melakukan itu? Kenapa dia malah membuka front pertempuran politik dan menambah musuh baru? Panikkah dia?
Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menekankan Partai Demokrat tidak pernah berurusan dengan polemik ijazah palsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Rampai Nusantara menekankan pentingnya publik untuk kembali pada diskursus yang membangun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved