Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

The Economist Prediksi Jokowi RI-1 Lagi

MI
06/4/2019 09:05
The Economist Prediksi Jokowi RI-1 Lagi
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo berpidato saat kampanye di GOR Dispora Sumut, Deli Serdang, Sumatera Utara(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) diprediksi akan kembali memenangi bursa Pilpres 2019. The Economist Intelligence Unit menuturkan Jokowi akan menang dengan dukungan dari mitra koalisinya. Menurut The Economist, Jokowi harus terus fokus pada liberalisasi dari lingkungan bisnis. Dia juga harus secara bertahap membuka investasi asing.

"Reformasi big bang akan tetap sulit dipahami. Namun, jika Prabowo Subianto menang, dia akan menjadi nasionalis," tutur The Economist, dalam laporan yang diterima Medcom.id.

Mereka mengatakan Prabowo akan menjadi tantangan untuk bisnis asing dan per-usahaan Indonesia dalam menjangkau pasar global. Selain itu, stabilitas fiskal Indonesia juga bisa terancam dengan rencana pemotongan pajak. "Joko Widodo diprediksi mampu meneruskan masa jabatan dalam pemilihan 17 April karena dukungan yang akan ia terima dari partai-partai koalisi," kata mereka. "Pemerintahan presiden saat ini telah memberikan stabilitas makro ekonomi dan peningkat-an akses ke layanan kesehatan dan pendidikan.''

Baca Juga: Indramayu akan Tetap Jadi Lumbung Padi Nasional

The Economist menambahkan, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga membuat kema-juan bertahap dalam pengembangan infrastruktur. Prestasi Jokowi ini dinilai akan menambah dukungan untuknya. Analis The Economist Intelligence Unit, Anwita Basu, menuturkan Jokowi akan memastikan reformasi berkelanjutan terhadap lingkungan bisnis lima tahun ke depan. Meski demikian, ada beberapa risiko yang harus dihadapi Jokowi.

"Risiko utama bagi Jokowi ialah upayanya untuk menjangkau arus utama Islam konservatif serta kegagalannya memberikan perbaikan substansial dalam catatan hak asasi manusia. Golongan muda dan minoritas pribumi akan berkurang antusiasmenya terhadap Jokowi. Hal itu berbeda dari Pilpres 2014. (Pro/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya