Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Debat Keempat Jadi Ajang Capres Gaet Pemilih Milenial

Thomas Harming Suwarta
04/4/2019 20:25
Debat Keempat Jadi Ajang Capres Gaet Pemilih Milenial
Milenial Surabaya, Jawa Timur melakukan flashmob mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin(Antara/Zabur Karuru)

PENAMPILAN kedua pasang calon presiden pada debat keempat Pilpres 2019 dinilai sama-sama ingin memikat pemilih milenial.

Dengan jumlah 60 juta pemilih yang merupakan generasi milenial, baik kubu Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sama-sama ingin menjual narasi yang dianggap menarik perhatian pemilih milenial.

Peneliti senior Kedai Kopi Justito Adi mengungkapkan, hal itu terlihat dari pernyataan dan narasi yang dibangun oleh kedua capres saat debat berlangsung akhir pekan lalu.

"Pak Jokowi bicara soal Dilan dan Isu Rohingnya sementara Pak Prabowo bicara soal ketegasan pemimpin yang memberi rasa aman dan ini sama-sama akrab dengan kelompok milenial," kata Justito dalam diskusi bertajuk "Setelah Debat Keempat Siapa Makin Memikat" di Jakarta, Kamis (4/4).

Justito menjelaskan, milenial yang jumlahnya mencapai 60 juta orang tersebut memiliki banyak isu yang menjadi perhatian.

Baca juga : JRC : Upaya Kedua Kandidat Gaet Milenial Sebatas Gimmick

"Mereka adalah kelompok yang tidak monokrom. Ada yng tertarik dengn aspek-aspek digital dan upaya perbaikan sistem, ada juga yang religius sehingga suka ketika yang diangkat adalah isu Rohingnya tetapi ada juga milenial yang suka dengan ketegasan dan rasa aman. Jadi keduanya sama-sama ingin memikat milenial," jelas Justito.

Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio menambahkan, debat keempat adalah debat yang paling menarik sebagai tontonan dibandingkan dengan debat-debat sebelumnya.

"Ini debat yang menarik menurut saya. Pak Prabowo dan Pak Jokowi berhadap-hadapan dengan argumentasi masing-masing, saling membantah, kemampuan keduanya juga bisa keluar semuanya, meski kelihatan Pak Jokowi kaget karena Pak Prabowo tampil agresif," ungkap Hendri.

Hal yang membedakan keduanya, kata dia juga tampak dari debat tersebut yaitu Jokowi yang memberi penekanan pada pentingnya perbaikan sistem dan Prabowo yang menamoilkan diri sebagai sosok yang tegas dan menjanjikn rasa aman.

"Tergantung sekarang masyarakat menilai dan lebih percaya mana. Tapi pembeda keduanya sekarang lebih jelas bagi masyarakat," pungkas Hendri. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya