Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Dituduh PKI, Jokowi : Saya Biasa-biasa Saja

Insi Nantika Jelita & Putri Rosmalia Octaviyani
30/3/2019 21:08
Dituduh PKI, Jokowi : Saya Biasa-biasa Saja
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3).(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

CAPRES nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyinggung soal adanya tuduhan bahwa ia akan mengizinkan khilafah dan ideologi selain pancasila hidup di Indonesia bila ia terpilih menjadi presiden. Ia mengatakan tuduhan itu tidak berdasar dan menyayangkan bahwa ada pihak yang menyebar isu tersebut pada dirinya.

Menanggapi pernyataan itu, capres nomor urut 01, Joko Widodo, mengatakan bahwa bukan Prabowo saja yang menerima banyak tuduhan. Khususnya yang muncul menjelang pemilu 2019.

"Saya percaya Pak Pabowo itu nasionalis saya percaya, saya juga percaya Pak Prabowo patriot. Tapi masalah tuduh-menuduh saya kan juga banyak dituduh pak," ujar Jokowi, pada segmen kedua debat keempat yang membahas tema ideologi, di hotel Sangri la, Jakarta, Sabtu, (30/3).

Baca juga: Isu PKI dan Khilafah Modus Dongkrak Elektabilitas

Jokowi menambahkan ia berharap Prabowo bisa lebih santai menghadapi berbagai tuduhan itu. Seperti yang ia lakukan selama ini.

"Selama 4,5 tahun ini saya juga dituduh Jokowi PKI. Saya biasa-biasa saja," ujar Jokowi.

Jokowi mengimbau agar seluruh pihak khususnya politisi bisa menerapkan sikap yang baik dalam berpolitik. Tidak saling menuduh dan membuat keributan.

"Yang paling pnting marilah kita bersama mewujudkan pancadila sehingg dalam kehidupan pemimpin-pemimpin memberi contoh yang baik. Tidak saling menghujat, menghina, menjelekkan, yang itu sekarang kita lihat di politikus-politikus kita. Kenapa tidak memberikan contoh yang baik bagaimana bertoleransi, berkawan, bersahabat sehingga contoh pada anak muda bisa kita berikan," tutup Jokowi. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya