Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Jokowi-Amin Komit Bangun Generasi Sehat dan Berkualitas

Sri Utami
10/3/2019 07:40
Jokowi-Amin Komit Bangun Generasi Sehat dan Berkualitas
(MI/PIUS ERLANGGA)

MENCIPTAKAN sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat menjadi fokus pembangunan pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Tidak hanya untuk pemerintahan lima tahun, tetapi juga hingga 50 tahun ke depan.

“Kami sangat menyadari daya saing suatu bangsa ada pada manusia yang sehat dan produktif. Prioritas kami membangun manusia yang berkualitas untuk bisa bersaing bukan hanya lima tahun ke depan, melainkan bersaing hingga 50 tahun ke depan,” jelas anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Hasbullah Thabrany.

Ia hadir dalam diskusi Menuju Debat III: Menakar Visi Kesehatan di Jakarta, kemarin. Langkah untuk membangun generasi yang sehat dan berkualitas tersebut, menurutnya, telah dilaksanakan pemerintah saat ini yang banyak memberikan manfaat kepada masyarakat.

Berbagai bantuan sosial menjadi aplikasi dari komitmen pemerintah selama ini dalam menciptakan masyarakat sehat. Untuk itu, pondasinya harus manusia berkualitas yang bisa dimulai dari perempuan usia subur harus sehat.

“Pada waktu hamil harus cukup gizi. Saat sakit diobati segera dan ketika anak lahir harus cukup ASI dan gizinya. Barulah kita bisa ciptakan manusia berkualitas,” imbuhnya.

Di sisi lain, anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hermawan Syahputra, menjelaskan Indonesia belum berdaya dalam mencari solusi jaminan kesehatan nasional. Prabowo-Sandi berjanji melakukan perhitungan kembali soal BPJS. “Kami lihat BPJS ada yang jebol,” kata dia.

Hasbullah Thabrany meng­akui masih terjadi defisit pada BPJS Kesehatan. Oleh sebab itu, pihaknya akan menata kembali BPJS Kesehatan. “BPJS Kesehatan tetap diprio­ritaskan dan akan diperkuat, kita telah mendapatkan pola untuk menata lubang-lubang tersebut,” tuturnya.

Dia menyatakan defisit BPJS Kesehatan terjadi karena banyak digunakan masyarakat Indonesia. Program Jaminan Kesehatan Nasional telah menyasar 218 juta orang.

Di tempat terpisah, mantan Menteri Kelaut­an dan Perikanan Rokhmin Dahuri mengatakan, pemerintah saat ini telah menurunkan jumlah penduduk miskin yang untuk pertama kalinya di bawah 10%. “Ini data sahih dari BPS,” kata Rokhmin. (Sri/BY/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya