Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Substansi Debat Harus Tergali

Rudy Polycarpus
22/2/2019 07:31
Substansi Debat Harus Tergali
()

PERUBAHAN format apa pun yang ditawarkan Komisi Pemilihan Umum pada debat ketiga yang melibatkan calon wakil presiden nomor 01 KH Ma'ruf Amin dan cawapres nomor 02 Sandiaga Salahuddin Uno seharusnya bisa menggali substansi sesuai tema debat (lihat grafik).

Hal itu dikemukakan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Ramlan Surbakti saat dihubungi kemarin. Menurut Ramlan, untuk mempertajam substansi dan meningkatkan kualitas adu gagasan, moderator sebaiknya dituntut berperan lebih aktif.

"Misalnya pernyataan Prabowo saat debat kedua, infrastruktur untuk rakyat atau rakyat untuk infrastruktur. Nah yang seperti ini bisa digali lagi oleh moderator. Jadi (moderator) tidak sekadar polisi lalu lintas (debat)," ujarnya.

Ia menanggapi positif perubahan format debat selama substansi dari tema debat dapat tergali. Namun, Ramlan meragukan efektivitas usul KPU yang membuka pintu bagi tamu undangan untuk bertanya kepada pasangan calon. Pasalnya, substansi tema debat akan melebar karena terlalu banyak pihak yang bersuara.

"Kalau yang dikejar ialah kedalaman isu, nanti bisa melebar. Kalau tujuannya agar audiens bisa sebanyak mungkin ngomong, ya bagus saja," tukas mantan komisioner KPU itu.

Sebelumnya, Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan pihaknya akan mengusulkan tim pakar yang dihadirkan dalam debat ketiga pada 17 Maret 2019 bisa bertanya ke kandidat (Media Indonesia, 21/2). Usul itu akan disampaikan ke tim kampanye 01 dan 02.

Pakar politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan, mengatakan debat sejatinya menampilkan kekuatan data untuk diadu validitasnya sehingga pemirsa bisa menilai kualitas setiap calon.

"Padahal data yang disajikan Jokowi (pada debat kedua) bisa diperdebatkan, misalnya tentang kebakaran hutan yang ternyata masih terjadi walau dampaknya makin kecil. Akan tetapi, karena Prabowo tidak memiliki data pembanding, tidak terjadi perdebatan," ujarnya.

Jangan sudutkan KPU

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyerahkan sepenuhnya perihal format dan panelis di debat ketiga. TKN siap mengikuti debat pemilihan presiden dengan format apa pun.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Amin, Abdul Kadir Karding, menekankan hal yang penting dalam setiap penunjukan calon panelis yakni tidak menyudutkan KPU selaku penyelenggara. Salah satu yang disoroti yakni usul BPN soal meniadakan panelis debat dengan alasan menghindari bocoran pertanyaan.

"KPU jangan selalu disudutkan tidak netral, mereka ada karantina terhadap panelis, " kata Karding.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga, Andre Rosiade, mengatakan KPU harus berhati-hati dalam melihat independensi serta kualitas setiap calon panelis. "Kalau sudah diputuskan, tentu kita akan ikuti. Kita dorong KPU agar debat ke depan lebih berkualitas."

Cawapres Ma'ruf Amin mengaku siap mengikuti debat. "Kita ikut saja aturan KPU. Bagaimana KPU, seperti apa kata KPU, keputusannya kita ikuti. Kita tidak macam-macam," ujar Ma'ruf di Makassar, kemarin.

Di lain pihak, cawapres Sandiaga Uno mengatakan debat bukan merupakan kesempatan untuk saling mengkritik, melainkan untuk meyakinkan masyarakat siapa yang layak memimpin Indonesia.

"Debat bagi kami bukan saling kritik dan serang-menyerang," kata Sandiaga di Banyuwangi, Jawa Timur, kemarin.

Ia mengaku sungkan berdebat dengan Ma'ruf Amin. "Yang pasti sungkan lah, beliau (Ma'ruf Amin) kan seorang ulama dan kiai yang sangat saya muliakan," tuturnya. (Mal/Put/Pro/LN/Ant/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya