MANTAN Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif mengakui, penahanan Abu Bakar Ba'asyir dilematis. Pasalnya, Baasyir sudah tua dan sakit-sakitan, tetapi di sisi lain Baasyir ketika hendak diberi bebas bersyarat tidak mau mengakui Pancasila.
"Memang dilematis. Dia sudah tua, sudah sakit tapi diajak enggak mau (mengakui Pancasila). Saya enggak tahu bagaimana penyelesaiannya. Harus ada solusi," kata pria yang akrab disapa Buya Syafii Maarif di UGM, Jumat (25/1) siang.
Buya Syafii Maarif menyebut, sikap Abu Bakar Ba'asyir tersebut sudah sejak 1980-an.
"Yang repot dari dia (Baasyir) tidak mau menerima pendapat lain. Dia merasa benar sendiri," kata dia.
Baca juga: Yusril Terburu-Buru sampaikan Bebas Murni Ba'asyir
Semestinya, lanjut Buya, Ba'asyir secara sadar menerima Pancasila karena tinggal di Indonesia.
Sebelumnya, rencana pembebasan Abu Bakar Baasyir terkendala oleh penolakan Ba'asyir memandatangani surat pernyataan setia kepada Pancasila sebagai ideologi NKRI. (OL-3)