Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius menyebut Abu Bakar Ba'asyir (ABB) menolak program deradikalisasi. Ba'asyir enggan berganti ideologi.
"Hardcore, sama sekali enggak mau. Tapi yang lainnya, napiter (narapidana teroris) masih ikut memberikan pencerahan," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/1).
BNPT sebagai pengampu program deradikalisasi, kata Suhardi, telah menggandeng sejumlah ulama untuk membujuk Ba'asyir. Namun program ini sama sekali tidak diterima narapidana terorisme yang masuk golongan 'garis keras', salah satunya Ba'asyir.
Suhardi bahkan menyebut ulama yang dilibatkan untuk program deradikalisasi Ba'asyir memiliki ilmu yang lebih tinggi. Sayang, upaya persuasi BNPT terhadap pimpinan Jamaah Ansharud Daulat (JAD) tak membuahkan hasil.
Kendati demikian, Suhardi memastikan tetap memperhatikan sisi kemanusiaan Ba'asyir. Secara khusus Ba'asyir mendapat pendampingan mengingat usianya yang semakin sepuh.
"Asistennya selama di situ kita berikan khusus. Kemudian kita mudahkan kalau akses kesehatan," imbuh dia.
Baca juga: Menkumham: Selama Tidak Mau Setia pada Pancasila, Ba'asyir Tidak Bisa Bebas
Seperti diketahui, rencana pembebasan Ba'asyir terganjal dua persyaratan yang belum disetujui napiter itu. Pertama yakni untuk setia pada NKRI dan mengakui serta menyesali tindakan yang dilakukannya.
Saat ini, pemerintah tengah mengkaji kembali rencana pembebasan ABB. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menyebut Presiden Jokowi tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan terkait.
"Presiden bilang tidak boleh grusa-grusu dan serta-merta mengambil keputusan," kata Wiranto Senin (21/1). (Medcom/OL-3)
EKS narapidana teroris (napiter) Ustad Abu Bakar Ba'asyir berharap paslon jagoannya menang dalam Pilpres 2024.
HUBUNGAN Sekjen PBNU Saifullah Yusuf dengan Timnas AMIN memanas, menyusul pernyataan Gus Ipul agar Warga Nahdliyin tidak memilih Capres yang didukung Abu Bakar Ba'asyir.
Pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Abu Bakar Baasyir, juga terlihat mengikuti prosesi upacara pengibaran bendera dari awal hingga akhir.
"Laksana seorang ibu, yang sudah memberikan jasa tak terhingga, maka sudah jadi tanggung jawab saya untuk menjaga dengan mengorbankan jiwa dan raga untuk NKRI. Apapun risikonya,"
Silaturahim Deputi I beserta jajaran ini disambut hangat oleh pendiri Ponpes Al Mukmin Ustaz Abu Bakar Baasyir, Ketua Yayasan Ustaz Farid Maruf, Pimpinan Ponpes Ustaz Yahya Abdurahman.
MANTAN amir Jamaah Islamiyah (JI) Abu Bakar Ba’asyir menyatakan diri telah menerima Pancasila. Hal itu ia sampaikan melalui video yang viral beberapa waktu lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved