Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kepala BNPT: Ba'asyir Menolak Deradikalisasi

M Sholahadhin Azhar
24/1/2019 15:05
Kepala BNPT: Ba'asyir Menolak Deradikalisasi
(Dok. MI)

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius menyebut Abu Bakar Ba'asyir (ABB) menolak program deradikalisasi. Ba'asyir enggan berganti ideologi.

"Hardcore, sama sekali enggak mau. Tapi yang lainnya, napiter (narapidana teroris) masih ikut memberikan pencerahan," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/1).

BNPT sebagai pengampu program deradikalisasi, kata Suhardi, telah menggandeng sejumlah ulama untuk membujuk Ba'asyir. Namun program ini sama sekali tidak diterima narapidana terorisme yang masuk golongan 'garis keras', salah satunya Ba'asyir. 

Suhardi bahkan menyebut ulama yang dilibatkan untuk program deradikalisasi Ba'asyir memiliki ilmu yang lebih tinggi. Sayang, upaya persuasi BNPT terhadap pimpinan Jamaah Ansharud Daulat (JAD) tak membuahkan hasil. 

Kendati demikian, Suhardi memastikan tetap memperhatikan sisi kemanusiaan Ba'asyir. Secara khusus Ba'asyir mendapat pendampingan mengingat usianya yang semakin sepuh.

"Asistennya selama di situ kita berikan khusus. Kemudian kita mudahkan kalau akses kesehatan," imbuh dia.

 

Baca juga: Menkumham: Selama Tidak Mau Setia pada Pancasila, Ba'asyir Tidak Bisa Bebas

 

Seperti diketahui, rencana pembebasan Ba'asyir terganjal dua persyaratan yang belum disetujui napiter itu. Pertama yakni untuk setia pada NKRI dan mengakui serta menyesali tindakan yang dilakukannya.

Saat ini, pemerintah tengah mengkaji kembali rencana pembebasan ABB. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menyebut Presiden Jokowi tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan terkait.

"Presiden bilang tidak boleh grusa-grusu dan serta-merta mengambil keputusan," kata Wiranto Senin (21/1). (Medcom/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik