Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Indikator: PAN Tak Capai Ambang Batas, PDIP Nyaman di Puncak

Dero Iqbal Mahendra
23/1/2019 17:54
Indikator: PAN Tak Capai Ambang Batas, PDIP Nyaman di Puncak
( ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/ama.)

PADA survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada bulan Desember lalu menunjukkan perolehan suara dari sejumlah partai politik di Indonesia. Pada survei tersebut Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi satu satunya partai besar yang terlihat tidak lolos ambang batas parlemen (Parliamentary Threshold) yang sebesar 4%.

Survei tersebut dilakukan dengan metodologi multistage random sampling dengan 1220 responden sebagai sample. Pada survei ini margin of error-nya sekitar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

"Dalam simulasi surat suara, PDIP mendapat suara terbesar dengan 21,6% dengan disusul Gerindra 12,2% serta Golkar 10,7%, PKB 9,3% Demokrat 6,3%, Nasdem 5,3%, PKS 4,2% dan PPP 4%," tutur Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (23/1).

Selain partai partai yang lolos tersebut sejumlah partai juga diprediksi tidak lolos dari ambang batas parlemen. Misalnya Perindo 3,4%, PAN 2,7%, Hanura 1,1% serta partai partai lain yang dibawah 1%. Dari survei tersebut tingkat undecided votersnya masih sebesar 16,5%.

Jika dilihat dari basis koalisi partai antara Koalisi Indonesia Kerja dan Koalisi Adil Makmur, koalisi Jokowi-Maruf Amin mendapatkan 56,2% sedangkan koalisi Prabowo Sandiaga mendapatkan 26,2%.

Secara umum pasangan petahana berada pada posisi menguntungkan jika dilihat dari basis koalisi partai. Namun pada pengalaman dua pilpres terakhir tidak selalu partai pemenang memenangkan calon yang diusungnya.

Misalnya pada pilpres 2009 suara Susilo Bambang Yudhoyono sangat dominan dibandingkan dua pesaingnya dan melampaui akumulasi suara partai yang mengusungnya akibat split voter. Begitu juga saat pemilu presiden 2014 dengan Jokowi - Jusuf Kalla sebagai pemenang meski basis suara pendukungnya jauh lebih rendah dari basis koalisi pesaing yang mayoritas.

Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Roy Suryo mengungkapkan posisi Demokrat pada survei yang sebesar 6,3% merupakan angka yang positif. Angka tersebut menurut Roy juga mendekati survei internal yang dilakukan oleh internal dari Demokrat.

"Interal kami mendapatkan 9% mendekati 10%, tetapi dengan survei ini angka ini sangat mungkin dicapai," tutur Roy.

Lebih lanjut Roy mengungkapkan saat ini memang ada partai yang cukup khawatir meski merupakan partai yang cukup besar yang pendirinya cukup vokal namun pada survei ini hanya mendapatkan 2,7%. Menurutnya untuk mencapai target 4% memang merupakan tugas berat, namun dirinya berharap partai tersebut segera mendapatkan hasil sesuai dengan target dan kembali masuk ke DPR. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya