Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Debat Perdana Minim Penyajian Data

Thomas Harming Suwarta
18/1/2019 21:12
Debat Perdana Minim Penyajian Data
(Ist)

DEBAT perdana Capres-Cawapres yang digelar Kamis malam (17/1) dinilai tidak mendalam karena kedua pasangan calon minim menyajikan data pada setiap argumentasi yang disampaikan terkait tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

"Seharusnya perdebatan kemarin, argumentasinya disertai data-data yang valid," kata Deputi Direktur Eksternal PARA Syndicate Jusuf Suroso dalam diskusi bertema Bedah Visi Misi Capres dan Telaah Debat Capres Pertama, yang diselenggarakan PARA Syndicate di Jakarta, Jumat (18/1).

Yusuf memberi contoh terkait birokrasi yang bersih Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PANRB sempat melakukan pemecatan massal terhadap aparatur sipil negara yang terkait tindak pidana korupsi. Dalam hal ini kata dia Jokowi sebagai petahana harusnya munculkan data tersebut.

"Tapi itu toh tidak keluar. Termasuk misalnya Jokowi bisa menjelaskan keberhasilan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam memblokir 500 situs teroris sepanjang 2018, dan bisa mengklaim 2018 relatif aman dari kegiatan berbau teroris. Itu bicara data," beber Yusuf.

Pada sisi yang lain, pasangan calon nomor 02 Prabowo-Sandiaga, menurutnya, juga tidak menyajikan data dalam menyampaikan argumentasinya. Ketika Prabowo menyatakan akan mencegah korupsi dengan menaikkan gaji PNS, Prabowo tidak menjelaskan seperti apa dan berapa besaran kenaikan gaji, yang dapat mencegah penyelenggara negara tidak melakukan korupsi.

"Kalau gaji delapan juta, seabad juga tidak akan kaya raya, tapi itu kan kemampuan negara. Paslon 02 juga tidak menyebutkan seperti apa kenaikan gajinya. Lagi-lagi minim data. Publik hanya disajikan gagasan kosong," kata dia.

Jusuf mengatakan Prabowo bisa saja menarik perhatian publik jika dalam narasinya ia menjanjikan akan memenuhi kebutuhan penyelenggara negara. "Karena memenuhi kebutuhan penyelenggara negara dengan menaikkan gaji itu berbeda, karena memenuhi kebutuhan itu termasuk sandang, pangan, papan, kebutuhan keluarga termasuk kesehatan. Seentara memenuhi kebutuhan penyelenggara negara akan menjadi gagasan anyar yang akan diapresiasi publik," jelasnya.

Ia betharap dalam debat berikut kedua pasangan calon harus lebih melakukan riset agar publik menangkap secara jernih gagasan yanv disampaikan. "Kalau sekedar retorika saja ya tidak ada manfaatnya. Terus terang saja debat perdana ini kita harus bilang tidak ckup berhasil," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya