Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

TKN: Jokowi Konkret, Prabowo-Sandi Sibuk Beretorika

Micom
18/1/2019 14:28
TKN: Jokowi Konkret, Prabowo-Sandi Sibuk Beretorika
(ANTARA)

WAKIL Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Abdul Kadir Karding, menyebut masyarakat tak sulit menilai siapa yang unggul dalam debat antarcapres-cawapres yang berlangsung, Kamis (17/1) malam.

Parameternya, kata Karding, sangat sederhana yakni siapa di antara kedua kontenstan yang menjadikan visi-misi kampanye sebagai sikap hidup atau hanya sebagai bahan retorika politik demi mencapai kekuasaan.

Pasangan Jokowi-Amin yang memegang bukti konkret serta tidak abstrak tampak tenang dan saling melengkapi dalam argumentasi di debat perdana.

"Kiai Ma'ruf memperkuat argumen Jokowi dengan beberapa dalil agama, sementara kubu Prabowo hanya mengandalkan retorika, tampak panik, dan gelagapan saat menanggapi sejumlah pertanyaan kritis," kata Karding melalui keterangan resmi, Jumat (18/1).

"Dari empat tema debat yang diusung KPU yakni penegakkan HAM, hukum, korupsi, dan terorisme, saya pastikan Jokowi-Amin menang KO dari Prabowo-Sandi," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi-Amin Dinilai Punya Program Konkret Tegakan HAM

Jokowi memberikan pernyataan konkret, salah satunya terkait isu penyetaraan hak bagi kelompok difabel dengan pemberian bonus bagi atltet Asian Paragames yang besarannya sama dengan atlet SEA Games. Namun, di saat bersamaan, kubu Prabowo-Sandi justru memberi jawaban di luar konteks. Keduanya justru menjadikan isu ekonomi sebagai soluisi mengatasi masalah diskriminasi kaum difabel juga terorisme.

Padahal riset paling mutakhir menunjukkan fakta terorisme bukan perkara kesejahteraan. Sejumlah pelakunya bahkan berasal dari keluarga kelas menengah. Ibarat pepatah, lanjut Karding, retorika Prabowo-Sandi itu: Jaka Sembung Naik Ojek, gak nyambung Jek.

"Soal korupsi, Jokowi-Amin pun lebih unggul, jika Jokowi melihat hal tersebut menjadi persoalan mentalitas dan dibenahi melalui rekruitmen berasaskan meritrokrasi dan efisiensi birokrasi. Sementara Prabowo justru ingin menaikkan gaji pejabat sebagai solusi mengatasi korupsi, ini menihilkan kenyataan bahwa yang banyak terjerat korupsi itu yan punya harta kekayaan fantastis," tukasnya.

Jokowi kembali mencontohkan pembangunan kultur antiKKN di lingkungan keluarganya, yakni anak perempuannya tidak lolos tes CPNS dan tidak ada yang bermain dalam proyek negara. Sehingga, ia relatif tidak memiliki beban untuk menjalankan sekaligus mengontrol pemerintahan yang bersih dan baik.

Karding pun enggan menyinggung apakah Prabowo-Sandi sudah melakukan hal serupa dengan Jokowi. Ia mempersilakan publik menilai sendiri rekam jejak dan bisnis keduanya.

"Yang jelas, Prabowo sebagai ketua umum partai turut berperan dalam menandatangani lolosnya mantan napi korupsi sebagai caleg-caleg partainya," ungkapnya.

Bukti konkret lain yang dihadirkan Jokowi perihal kesetaraan dan keterlibatan kaum perempuan. Ia memberi porsi besar kepada perempuan untuk mengisi pos-pos penting di kabinetnya.(RO/OL-5)

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya