Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pascadebat, Jubir TKN: Jokowi-Amin Lebih Komperhensif

Nurjiyanto
18/1/2019 13:37
Pascadebat, Jubir TKN: Jokowi-Amin Lebih Komperhensif
(MI/Ramdani)

JURU bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan, mengatakan jika dalam debat Pilpres 2014 Prabowo dikenal dengan ungkapan 'bocor' maka pada debat semalam Prabowo menyederhanakan masalah menjadi perihal 'uang'.

Hal tersebut terlihat dari narasi yang dibangun, seperti pada masalah hukum, HAM, korupsi dan terorisme oleh Prabowo dianggap akar masalahnya pada persoalan penghasilan aparat hukum, mulai dari Hakim, Jaksa dan Polisi.

Ace memandang tujuan Prabowo-Sandi membawa ke masalah penghasilan aparat hukum, agar mereka dapat leluasa menggiring opini ke isu ekonomi terutama soal harga dan lapangan pekerjaan. Meski demikian, dirinya mengklaim paslon yang diusungnya, yakni Jokowi-Amin, tidak terpancing dan dapat memaparkan jawaban komperhensif.

"Tapi Pak Jokowi tidak terpancing dengan taktik Prabowo-Sandi. Dalam pernyataan pembuka maupun dalam debat, Pak Jokowi memberi jawaban yang lebih komprehensif, dengan mengangkat Badan Legislasi Nasional untuk menjawab persoalan tumpang tindih, menekankan pembangun sistem untuk menutup peluang korupsi, rekruitmen dengan sistem merit serta meningkatkan pengawasan. Ini memperlihatkan taktik Prabowo-Sandi gagal total," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/1).

Baca juga: Debat Perdana Dinilai Masih Kaku dan Normatif

Dirinya juga memandang Prabowo-Sandi dalam pembuka pemaparan visi & misi sangat simplistis dan sama sekali tidak menyinggung soal HAM serta terorisme. Ace juga memandang Prabowo beberapa kali melakukan kesalahan fatal dengan menyebut Presiden sebagai chief law enforcement officer. Pasalnya, dalam sistem konstitusi dan ketatanegaraan yang dianut Indonesia, hal tersebut tidak diterapkan.

"Kekuasaan Presiden juga dibatasi karena tidak boleh intervensi pada proses hukum. Penegakan hukum memiliki koridor tersendiri berdasarkan due process of law. Jadi, pernyataan Prabowo menempatkan presiden sebagai chief law enforcement officer jelas keliru," ungkapnya.

Oleh karenanya, Ace mengklaim pada debat perdana lalu, Prabowo tidak bisa menghadirkan terobosan di bidang hukum. Prabowo hanya menawarkan solusi dengan melibatkan pakar dan ahli. Padahal, itu sudah berjalan saat ini dan Jokowi memiliki terobosan Badan Legislasi Nasional yang langsung di bawah kontrol Presiden.

"Rakyat bisa melihat semalam apa yang ditawarkan oleh Prabowo-Sandi blunder, klise dan juga miskin gagasan segar. Prabowo hanya bisa bicara uang, uang, uang," ungkapnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya