Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Pengamat: Ma'ruf Amin Bisa Jadi Senjata Rahasia Paslon 01

Nurjiyanto
08/1/2019 21:50
Pengamat: Ma'ruf Amin Bisa Jadi Senjata Rahasia Paslon 01
(ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

DIREKTUR Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menuturkan calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin dapat menjadi senjata rahasia pada saat gelaran debat nanti. Pasalnya, sosok Ma'ruf masih belum tersorot di masyarakat jika dibandingkan dengan cawapres kandidat nomor 02 yakni Sandiaga Uno yang lebih sering tersorot media sejak Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Ia menuturkan, kondisi persepsi masyarakat yang masih belum memiliki ekspetasi tinggi terkait performa Ma'ruf dapat dijadikan keunggulan pada saat debat nanti.

"Orang yang sekilas kenal mungkin gak tau mendalam dan tidak sekencang dengan cawapres lain tapi kalau bisa tampil baik di debat itu bisa menjadi senjata rahasia Jokowi di debat," ujarnya saat ditemui di kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).

Burhanuddin menuturkan, hal tersebut juga tergambar pada saat debat Pemilihan Umum Presiden pada 2014 lalu. Pasalnya, saat itu ekspektasi masyarakat terhadap perfoma debat Joko Widodo masih lebih rendah ketimbang Prabowo Subianto.

Di luar dugaan saat itu Jokowi tampil cemerlang dan Prabowo dianggap kurang maksimal sehingga persepsi masyarakat dengan belum adanya ekspetasi tinggi tersebut dapat menguntungkan.

"Salah satu yang menjadikan Jokowi cemerlang di 2014 adalah espektasi kepada pak Jokowi yang terlalu rendah. Waktu itu Jokowi dianggap akan menjadi makan empuk Prabowo," ungkapnya.

Dia juga menuturkan debat merupakan ajang yang penting untuk dimaksimalkan oleh kedua paslon. Pasalnya, efek debat dapat mempengaruhi sikap para swing voters serta undeciced voter yang saat ini masih dapat berubah sikapnya.

Untuk itu, dia menyarankan agar kedua paslon dapat menunjukan performa maksimal dalam debat nanti baik secara substansi materi maupun dalam segi peniampilan. Pasalnya, debat menurutnya tidak dapat dipungkiri merupakan ajang unjuk gigi bagi para paslon dalam menggaet pemilih.

Terlebih, debat nantinya akan ditayangkan langsung di stasiun televisi yang dalam penelitian survei lembaganya dengan responden sebanyak 1.220, setidaknya 42% dari responden tersebut mengikuti berita politik melalui platform media televisi.

"Ada pemilih yabg dapat berubah, jenis ini sangat bisa terpengaruh karena merka bukan pemilih fanatik. Tentu saja efeknya lebih ke swing voters dan pemilih undecided voter. Efek debat ada di pemilih kedua kategori pemilih ini," ungkapnya.

Sebelumnya, KPU telah mengagendakan gelaran debat pilpres pertama akan digelar pada 17 Januari 2019. Dalam debat pertama nanti tema yang akan diulas ialah terkait Hukum, Hak Asasi Manusia, Korupsi, serta Terorisme. (OL-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya