Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Debat Pilpres 2019 Pertama, KPU Kombinasikan Metode Terbuka dan Tertutup

Insi Nantika Jelita
06/1/2019 21:25
Debat Pilpres 2019 Pertama, KPU Kombinasikan Metode Terbuka dan Tertutup
(MI/Arya Manggala)

DEBAT Pilpres 2019 pertama, Kamis 17/1 nanti, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengkombinasikan metode terbuka dan tertutup. Hal tersebut disampikan oleh Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi.

"KPU menggunakan metode setengah tertutup, dimana masing-masing paslon diberikan 5 soal yang sama. Masing-masing paslon akan diundi untuk mengambil salah satu di antara 5 soal. Ada tiga segmen dalam debat pertama dengan empat tema,"ujar Pramono saat dihubungi Media Indonesia, Jakarta, Minggu (6/1).

Segmen pertama dalam debat akan terdapat 5 soal. Masing-masing paslon mengambil satu pertanyaan. Begitu juga dengan segmen kedua. Sedangkan pada segmen ketiga ada dua tema yang diambil saat debat dengan 10 soal dan paslon nantinya menjawab satu pertanyaan.

Seperti diketahui dalam debat pertama pilpres diangkat isu hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Baca juga : Paslon Diprediksi Saling Serang Pada Debat Perdana Pilpres 2019

"Jadi yang disiapkan oleh tim panelis itu daftar pertanyaanya banyak, sementara yang akan dijawab oleh pasangan calon itu satu.J adi masih ada unsur ketidakpastian karena ada pengundian dalam memilih soal oleh paslon,"ungkap Pramono.

Kemudian dalam salah satu segmen, KPU juga menerapkan metode pertanyaan tertutup, yaitu antar paslon bisa saling mengajukan pertanyaan.

"Tentu pertanyaan yang sifatnya rahasia. Namun tidak boleh keluar dari tema utama, hukum, HAM, korupsi, dan terorisme,"katanya.

Dengan memberikan materi debat ke paslon sebelum hari H, diharapkan gagasan yang disampaikan paslon bisa lebih diuraikan dengan jelas dan utuh. Sehingga, publik bisa memberikan penilaian bukan berdasarkan informasi yang sepotong-sepotong.

"Dengan demikian dikedepankan adalah penyampaian gagasannya, bukan pertunjukan atau shownya. Lagi pula debat kandidat bukanlah acara kuis atau reality show yang penuh tebak-tebakan. Karena bukan itu substansinya." tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya